Dituduh Nyolong Ayam, Anak SMP Diikat di Pohon, Disayat

Togar Lubis juga menyayangkan terus terjadinya kasus serupa di Kabupaten Langkat yang sejak 3 tahun lalu dicanangkan sebagai Kabupaten Percepatan Layak Anak (KLA).
“Program Langkat sebagai Kabupaten Layak Anak terkesan sudah mati suri saat ini. Sejumlah SKPD terkait yang ikut serta dalam gugus tugas Kabupaten layak anak juga seakan hanya formalitas belaka. Anggaran yang dialokasikan di masing-masing SKPD untuk mensukseskan program mulia tersebut juga dicurigai hanya menjadi komoditi korupsi para pengelolanya,” beber aktivis penggiat anti korupsi dan perlindungan anak ini.
Ditambahkan oleh Togar Lubis, LAPAS juga sangat menyesalkan sikap penyidik Polsek Tanjung Pura yang tidak mempergunakan kewenangan yang diberikan oleh negara untuk mengamankan para pelaku selama 24 jam dan dikhawatirkan para pelaku akan melarikan diri.
“Penegakan hukum khususnya penanganan perkara anak di Langkat yang dilakukan oleh Polres Langkat dan jajarannya terkesan aneh. Jika anak sebagai pelaku, misal pelaku pencurian sawit khususnya milik pengusaha perkebunana maka penyidik dengan agresifnya langsung melakukan penangkapan dan penahanan. Namun ketika anak menjadi korban tindak pidana, polisi terkesan adem-adem saja,” geramnya. (jon/trg/deo)
TANJUNG PURA - Hanya karena dituduh mencuri ayam, Diki Wahyudi alias Yudi (14) dipukuli dengan posisi tubuh diikat di pohon. Tak hanya itu,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pakai Jaket Ojol, OTK Tembak Mati Pengunjung Tempat Hiburan Malam
- Polisi Kantongi Nama Pelaku Pembacokan Tewaskan Danang di Semarang
- Nyawa Danang Melayang Setelah Dibacok OTK di Semarang
- Kelompok Anarko Dalang Kerusuhan Hari Buruh di Semarang, 6 Mahasiswa Jadi Tersangka
- Tersangka Kerusuhan May Day Semarang Terancam 7 Tahun Penjara
- Bergulat dengan Begal, Iptu Noval Kena Tembak, Pelaku Kabur