Di Universitas Andalas, Hasto Tantang Pemuda Bikin Konferensi Mahasiswa Asia-Afrika

Di Universitas Andalas, Hasto Tantang Pemuda Bikin Konferensi Mahasiswa Asia-Afrika
Dosen Ilmu Pertahanan Hasto Kristiyanto mengisi kuliah umum di hadapan ratusan civitas academica berbagai kampus serta tokoh masyarakat du Unand Sumbar di Kota Padang, Rabu (5/7). Foto: Tim Dokumentasi Hasto

Konferensi Mahasiswa 1956 saat itu dipimpin oleh Emil Salim yang menjadi tokoh nasional.

“Jadi, kalau menghormati perjuangan pahlawan bangsa, maka tahun depan 18 April itu ada peringatan Konferensi Asia-Afrika. Maka dari Andalas ini, kalau dulu yang memimpin Prof. Dr. Emil Salim, ditantang untuk diadakan konferensi internasional mahasiswa Asia-Afrika, dengan yang diundang adalah 29 negara dan itu diadakan di Andalas,” ungkap Hasto.

Menurut Hasto, di konferensi itu, para mahasiswa bisa membahas isu penguasaan teknologi yang berkeadilan, green and blue economy, dan lain-lain.

“Karena menjadi mahasiswa sekarang harus going global. Itu yang kami harapkan jika kita belajar dari teori geopolitik Soekarno,” imbuhnya.

Hasto menegaskan teori geopolitik Soekarno mengajarkan pentingnya kemampuan intelektual dengan banyak membaca, pentingnya ide, dan imajinasi kemajuan masa depan.

“Jadi, cara berpikir kita mau membangun Indonesia, sering menunggu ada dana dulu. Kalau tidak ada dana sepertinya tidak bisa. Padahal Bung Karno, Bung Hatta, KH Agus Salim, Prof. Mohamad Yamin selalu berpikir the power of idea. Ini yang paling penting memerdekakan Indonesia,” ulas Hasto.

Sekjen PDIP itu meyakini tanpa ada ide, imajinasi akan kehilangan spirit dalam mencapai masa depan.

Di acara itu, jajaran Unand dipimpin sang Rektor Prof. Dr. Yuliandri. Para tokoh masyarakat juga hadir seperti Gubernur Sumbar Datuak Marajo Mahyeldi Ansharullah, Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan, Ketua DPD PDIP Sumbar Alex Indra Lukman, dan lain-lain.

Hasto menantang para mahasiswa Unand untuk berani melaksanakan Konferensi Mahasiswa Asia-Afrika.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News