Divonis, Terdakwa Korupsi Proyek Kuburan Menangis

Selain itu, terhadap terdakwa, hakim menetapkan untuk membayar uang pengganti sebanyak Rp 82,6 juta Apabila satu bulan setelah inkrah terdakwa tidak membayarnya, harta bendanya akan disita untuk dilelang.
”Jika harta benda terdakwa tidak mencukupi untuk pembayaran uang pengganti, maka diganti dengan pidana penjara selama enam bulan,” jelas Rajendra.
Putusan hakim mengenai pembayaran denda dan uang pengganti tidak jauh berbeda dengan tuntutan jaksa. Hakim hanya tidak sepakat dengan tuntutan mengenai pidana penjara terhadap terdakwa.
Dalam tuntutan yang dibacakan jaksa awal April lalu, terdakwa dituntut empat tahun penjara. Jaksa menilai pria yang menjabat sebagai Direktur CV NG ini terbukti melakukan korupsi dalam proyek pembangunan bronjong pengaman kuburan, di Desa Mura, Kabupaten Sumbawa.
Atas putusan itu, JPU Cyrilus Iwan menyatakan pikir-pikir. Sementara terdakwa, sempat menangis dan tidak menerima putusan hakim. Usai persidangan, sambil menahan tangisnya terdakwa memprotes putusan hakim.
”Tidak bisa begini. Pekerjaan sudah ada kok,” kata Dias yang langsung ditenangkan penasihat hukumnya. (dit/r2)
Abdul Gafur alias Dias, dinyatakan terbukti melakukan korupsi proyek bronjong pengamanan kuburan di Desa Mura.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Tes PPPK Tahap 2 Mataram Ditunda, Ini Penyebabnya
- Saksi Mengaku Hanya Berasumsi Ada Uang Suap dari Hasto
- 91 CPNS dan 553 PPPK Mataram Formasi 2024 Terima SK, Begini Pesan Wali Kota Mohan
- Besok, 621 CASN Kota Mataram Terima SK, Gaji Aman
- Eksepsi Tidak Diterima, Hasto Singgung Soal Memperjuangkan Keadilan
- Tom Lembong Tepis Tudingan Langgar UU Perlindungan Petani di Persidangan, Tegas Banget!