Djarot Kasih Zakat Rp 50 Juta, tapi Ada yang Lebih Besar
jpnn.com, JAKARTA - Jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberikan zakat melalui Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah (Bazis) DKI. Pemprov berhasil mengumpulkan zakat sebesar Rp 819.910.000.
Dari jumlah tersebut, Kepala Dinas Kesehatan DKI Koesmedi Priharto menjadi pemeberi zakat terbesar di antara jajaran Pemprov DKI. Dia menyumbang Rp 88 juta.
Sementara, pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah memberikan zakat sebesar Rp 50 juta.
Para wali kota juga ikut berpartisipasi memberikan zakat. Mereka masing-masing memberikan zakat sebesar Rp 25 juta.
Dalam sambutannya, Djarot mengatakan, pengelola Bazis memiliki ujian, yakni dalam bentuk dana yang didapatkan. Pasalnya, pengelola Bazis bisa saja melakukan hal negatif seperti korupsi.
Karena itu, Djarot berharap, pengelola Bazis bisa mempertanggungjawabkan dana yang mereka terima.
"Zakat, infaq, dan shadaqah disalurkan ke kaum duafa," kata Djarot di Balai Sudirman, Jakarta, Rabu (7/6).
Menurut Djarot, pemberian bantuan tersebut tidak boleh melihat suku, agama , dan latar belakang orang yang menerimanya. "Semua dapat," ucap mantan Wali Kota Blitar itu. (gil/jpnn)
Jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberikan zakat melalui Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah (Bazis) DKI. Pemprov berhasil
Redaktur & Reporter : Gilang Sonar
- Potensi Zakat di Jateng Capai Rp 3,1 Triliun, Berperan Penting Dukung Program Pemerintah
- Kemenag Batam: Zakat Saat Idulfitri Terkumpul Rp 43 Miliar
- Zakat Memberdayakan Ekonomi Umat, MUI Usulkan 3 Hal Ini
- Honorer Tergolong Mustahik, Mendapat THR 2024, Semoga 2025 Naik Drastis
- BSI Maslahat Salurkan 12 Ton Beras untuk 70 Ponpes, Rezeki Santri Yatim & Duafa
- DT Peduli Kelola Dana Zakat Lewat Berbagai Program Pemberdayaan