Djokovic Akan Bertanding di Australia Terbuka 2022 Setelah Terancam Dideportasi

Djokovic Akan Bertanding di Australia Terbuka 2022 Setelah Terancam Dideportasi
Visa Novak Djokovic sebelumnya dibatalkan karena dianggap tidak memenuhi persyaratan mengenai vaksinasi. (AAP: Dean Lewins)

Kemungkinan Novak Djokovic untuk mempertahankan gelarnya di turnamen Australia Open kini berpeluang besar, setelah ia memenangkan kasusnya di pengadilan.

Pekan lalu, setibanya di Melbourne, visa Djokovic untuk masuk ke Australia ditolak, karena izin pengecualian yang dimilikinya tidak memenuhi syarat.

Saat ini warga asing yang masuk ke Australia harus menunjukkan bukti vaksinasi, namun sebelum masuk ke Australia Djokovic membuat unggahan di jejaring sosial yang mengatakan sudah mendapatkan pengecualian.

Djokovic sempat ditahan di hotel tahanan imigrasi di Melbourne bersama dengan para pengungsi dan pencari suaka, yang kebanyakan dari mereka sudah ditahan selama bertahun-tahun dengan kondisi buruk.

Ia kemudian membawa kasusnya ke pengadilan dan dalam persidangan yang digelar hari Senin (10/01), hakim Anthony Kelly mengatakan Djokovic harus dibebaskan dari tahanan imigrasi dan paspornya dikembalikan.

Dalam putusannya, hakim mencatat Pemerintah Australia telah mengakui keputusan yang diambil petugas Australian Border Force (ABF) untuk mewawancarai Djokovic dan pembatalan visanya tidak masuk akal dalam situasi tersebut.

Djokovic kemudian diberitahu jika ia akan diberi waktu untuk menanggapi pembatalan visa.

Petenis asal Serbia itu sudah berulang kali meminta kepada petugas agar ia diberikan waktu sampai pukul 08:30 pagi untuk memberika tanggapan, sehingga ia bisa memiliki waktu untuk berkonsultasi dengan pengacaranya dan pihak Tennis Australia.

Keputusan Pemerintah Australia untuk mendeportasi Novak Djokovic telah dibatalkan di pengadilan

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News