DKI Sarat Masalah, Gubernurnya Harus Luwes

DKI Sarat Masalah, Gubernurnya Harus Luwes
DKI Sarat Masalah, Gubernurnya Harus Luwes
Memang, lanjut Bang Yos, masalah yang ada di Jakarta ini sangat banyak dan nyaris tidak ada henti-hentinya. Hal itu menurutnya dikarenakan Jakarta memang dibebani fungsi yang sangat banyak. Makanya untuk mengatasi permasalahan itu, menurutnya tidak bisa dilakukan sendiri oleh Pemprov DKI. Kembali dalam hal ini, ia manilai koordinasi merupakan kunci yang sangat penting.

"Karena terbebani fungsi yang banyak, (maka) menjadikan Jakarta sarat masalah. Ketika ada masalah yang tidak bisa ditangani oleh Pemprov DKI, misalnya masalah kependudukan, itu harus melibatkan campur tangan pusat," lanjutnya.

Bang Yos pun mencontohkan permasalahan pasca hari raya Idul Fitri, di mana sekitar 200-250 ribu jiwa datang ke DKI Jakarta. Ketika datang itu, mereka tanpa membawa apa-apa, baik itu pengetahuan maupun modal, dan nekad saja membawa anak-istri. "Itu karena mereka menganggap di tempat mereka tidak ada kehidupan. Kalau pemerintah pusat berbuat, tidak akan terjadi seperti ini. Pengemis banyak, gelandangan, dan sebagainya," katanya.

Sementara untuk masalah lalu lintas di Jakarta saat ini, Bang Yos pun mengakui sudah begitu memprihatinkan. Kemacetan begitu tinggi, sementara pertumbuhan jumlah kendaraan dan pertambahan ruas jalan tidak berimbang. "Kalau dibiarkan terus, bisa macet total dan menimbulkan malapetaka bagi Jakarta. Hal itu sudah diramal oleh banyak pengamat transportasi (sejak lama)," ujarnya.

JAKARTA - Tepat 22 Juni 2011, Jakarta berusia 484 tahun. Mantan Gubernur DKI Jakarta dua periode, Sutiyoso, tak urung memiliki pandangan khusus mengenai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News