DKPP Tolak Pengaduan Dugaan Pelanggaran Kode Etik KPU Tobasa

jpnn.com - JAKARTA – Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) menyambut baik langkah sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang mengadukan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tobasa, Sumatera Utara. Namun sayang, karena pengaduan dianggap tidak lengkap, DKPP tidak dapat menindaklanjutinya.
Informasi tersebut diperoleh JPNN dari salah seorang staf DKPP yang tidak ingin namanya disebutkan. Menurutnya, beberapa waktu lalu pihaknya menerima pengaduan atas dugaan pelanggaran kode etik komisioner KPU Tobasa.
Dalam pengaduan, komisioner diduga telah melakukan pelanggaran kode etik, karena komisioner menerima dan mengesahkan Netty Boru Pardosi sebagai salah seorang calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Demokrat, untuk DPRD Tobasa.
Padahal, diduga yang bersangkutan telah memanipulasi data. Di antaranya memalsukan ijazah sekolah pendidikan gurunya. Dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga, Netty menggunakan marga Pardosi. Namun pada ijazah, menggunakan nama Netty Boru Siagian.
“Saya sudah mengecek ke bagian pengaduan. Bahwa benar ada pengaduan dugaan pelanggaran kode etik komisioner KPU Tobasa,” ujar staf DKPP tersebut di Jakarta, Kamis (16/1).
Atas pengaduan tersebut, DKPP menurutnya kemudian mengambil langkah-langkah yang dibutuhkan. Antara lain dengan terlebih dahulu memeriksa berkas-berkas yang ada.
“Tapi ternyata dalam laporan tersebut tidak ada alamat atau nama yang bisa dihubungi. Selain itu juga tidak disertai dengan kelengkapan dua alat bukti yang sangat dibutuhkan sebagai bagian awal dari proses penanganan pengaduan selanjutnya,” kata staf tersebut.
Oleh karena itu, DKPP menurut sumber itu, tidak dapat memproses pengaduan dimaksud ke tahap berikutnya.
JAKARTA – Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) menyambut baik langkah sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang mengadukan Komisioner
- Golkar Mengakui SOKSI Kepemimpinan Ahmadi Noor Supit
- P2PD: Gus Imin Dorong Kepala Daerah dari PKB Giat Berinovasi
- Pengamat: Rekayasa Penangkapan Cawabup Bengkulu Selatan Ii Sumirat Lebih Parah dari Politik Uang
- Sikat Mafia Tanah, Sahroni Bakal Berkoordinasi dengan Kapolri, Jaksa Agung, dan BPN
- Ahmad Dhani Irit Bicara Saat Hadiri Pemeriksaan di MKD DPR
- Pertumbuhan Ekonomi Melemah, Marwan Demokrat: Saatnya Pemerintah Ambil Langkah Nyata & Terukur