Dokter Cantik Ini Berbagi Kiat Memilih Klinik Kecantikan

Dokter Cantik Ini Berbagi Kiat Memilih Klinik Kecantikan
Dr Ayu Widyaningrum bersama Sugi Martono dari Sugi Salon. Foto: Djainab Natalia Saroh/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Merawat kulit dan mempercantik diri dengan cara instan tanpa operasi menjadi tren di kalangan masyarakat, khususnya bagi kaum hawa. Bisnis klinik kecantikan pun semakin menjamur.

Namun, ada juga orang-orang yang mengambil keuntungan dengan membuka klinik kecantikan bodong. Oleh karena itu, kita harus selalu waspada dan berhati-hati dalam memilih klinik kecantikan. Jangan sampai impian menjadi cantik malah berakhir dengan mimpi buruk karena tidak ditangani oleh ahlinya.

Dr Ayu Widyaningrum MM dari Widya Esthetic Clinic mengingatkan, bagi yang ingin mempercantik wajah lewat tindakan di klinik kecantikan hendaklah memperhatikan beberapa hal penting.

“Pastikan dokter yang melakukan tindakan adalah dokter yang memiliki Surat Izin Praktek (SIP) dokter. Kita juga harus pastikan dokter yang menangani kita sama dengan yang tertera di SIP tersebut. Pastikan fotonya di SIP sama dengan dokter yang ada di depan kita. Jangan mau ditangani oleh orang yang berbeda dengan yang di SIP, apalagi oleh perawat,” ujar dr Ayu saat ditemui di Sugi Salon, Jakarta.

Dokter cantik yang membuka prakteknya di Banjarmasin ini pun meminta pemerintah, dalam hal ini Departemen Kesehatan (Depkes) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bekerjasama dalam menciptakan regulasi terkait praktek klinik kecantikan. “Depkes dan IDI harus segera tegas, kalau tidak akan berbahaya bagi pasien yang awam,” tandas pemilik klinik kecantikan di Banjarmasin ini.

Saat ini, kata dr Ayu, tren permintaan terbesar dari pasien di klinik kecantikan adalah meniruskan wajah. “Mereka rata-rata minta meniruskan wajah. Tentu saja sesuai dengan rekomendasi dari kami sebagai dokter. Harus lewat proses konsultasi dulu,” ucapnya. (mg7/jpnn)


Bagi kaum hawa yang ingin mempercantik wajah lewat tindakan di klinik kecantikan hendaklah memperhatikan beberapa hal penting.


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News