Dokter Muda Nyambi Bisnis, Pernah Rp 150 Juta per Bulan

Dokter Muda Nyambi Bisnis, Pernah Rp 150 Juta per Bulan
Imam Arief Winarta. Foto: Wiwin Kurniawan/Sumatera Ekspres

Awalnya, ia sempat menggunakan bahan karton. Bahkan untuk memotong bahan, ia meminta bantuan sopir ayahnya.

Berbagai masukan serta komplain dari konsumen, membuatnya berbenah. Bahan kertas dirancang agar tidak mudah robek terkena air. Gambar artis diperbanyak, termasuk desain-desain terbaru.

Segmen Anak Baru Gede (ABG) wanita, jadi market utama. Terus munculnya jenis hp terbaru, membuatnya memesan casing transparan dalam jumlah besar ke Tiongkok langsung.

Saat order bertambah, ia secara perlahan merekrut pegawai. Khusus desain, printing, serta packing. Ada juga bagian promosi di media sosial (medsos).

Menggunakan Facebok (FB) serta Instagram Ads serta website, target ABG wanita sukses direngkuh. Pesanan dari seluruh nusantara, termasuk luar negeri seperti Malaysia, pernah dikirim.

“Anak kecil wanita asal Malaysia, pernah datang langsung ke rumah. Dia ngajak, kakek nenek dan orang tuanya kebetulan ada di Palembang, untuk cetak langsung papcase buatan saya,” kenangnya.

Melalui bazar besar di mal Jakarta, rutin dilakukan tiga bulan sekali, pendapatannya berkembang pesat. Pernah tembus hingga Rp 150 juta per bulan.

Namun, dua tahun terakhir (2015-2016), saat ia harus menjadi koas, omzetnya turun drastis. Padatnya jadwal, membuatnya tidak lagi sempat ikutan bazar.

Dokter muda ini merintis bisnis sejak 2012. Omzet bisnisnya sempat drop dua tahun saat dia disibukkan sebagai koas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News