Dokter Muda Nyambi Bisnis, Pernah Rp 150 Juta per Bulan

Dia jadi tidak aktif berpromosi atau mencari desain baru. Padahal, promosi serta inovasi, sangat dibutuhkan dalam bisnis ini. Saat itu, Imam mengaku sempat frustasi.
Ia sempat berniat berhenti mengikuti koas, karena sudah merasakan banyaknya uang mengalir. Saat usahanya turun, ia baru menyadari seputar pengolahan keuangan.
Saat usahanya maju, Imam mengaku sempat membeli mobil. Belakangan disadarinya, itu belum terlalu dibutuhkan.
Padahal uang itu jika disimpan atau diinvestasikan pada hal lain tentunya sangat berguna. Berkat saran dari orang tuanya, ia mampu bertahan. Saat ini, ia tinggal menunggu Ujian Nasional (UN), untuk mendapat gelar dokter.
“Pernah, tabungan saya habis karena tidak banyak uang masuk dan terus gaji pegawai,” ucapnya sembari tersenyum.
Tiga bulan terakhir, pria kelahiran Palembang, 13 April 1993 ini kembali membuat gebrakan.
Dengan membuat papcase berbahan plastik. Bahan ini lebih unggul, karena tidak cepat robek terkena air.
Inovasi baru terus ia cari, setelah banyaknya pihak memproduksi casing serupa. Namanya pun papcase, seperti miliknya.
Dokter muda ini merintis bisnis sejak 2012. Omzet bisnisnya sempat drop dua tahun saat dia disibukkan sebagai koas.
- Bank Mandiri dan KJRI Penang Gelar Mandiri Sahabatku untuk Memacu Kewirausahaan PMI
- Satu Dekade KUMPUL, Momentum Perkuat Ekosistem Kewirausahaan Berkelanjutan
- Pertamina Dorong Ribuan UMKM Perempuan untuk Berkarya Lewat Program PFpreneur
- Bank Mandiri Gelar Puncak Wirausaha Muda Mandiri 2024, Inilah Para Pemenangnya
- Gandeng 30 UMKM Binaan, DMI Gelar Festival Rumah Wirausaha Masjid
- Dorong Pelaku Usaha Bangun Ekosistem Bisnis, Kemenperin Gelar Idea Expo 2024