Dokter Tuhan

Oleh Dahlan Iskan

Dokter Tuhan
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Surat itu bikin ternganga banyak orang.

Apa? Di mana itu etika? Mati sudah tidak di tangan Tuhan?

Surat itu tertanggal 26 Maret 2020. Tentang perlakuan kepada pasien Covid-19.

Yakni mengenai apa yang harus dilakukan kalau ICU tidak cukup lagi. Kalau jumlah alat bantu penapasan tidak memadai.

Misalnya, ada 10 pasien yang sama-sama memerlukan alat itu. Sama-sama sudah sulit bernafas. Sedang alat penapasannya tinggal dua buah. Itu pun sudah dipasang di dua pasien sebelumnya.

Siapa yang akan dipasangi alat bantu pernapasan? Termasuk apakah yang sudah dipasang itu harus dipindah ke pasien lain?

Demikian juga dengan ICU. Siapa yang diberi prioritas dimasukkan ICU? Perlukah yang sudah di dalam ICU dikeluarkan untuk diisi yang lebih memerlukan?

Copy surat itu beredar di medsos. Yang mengirim: manajemen grup rumah sakit Henry Ford Health System. Yang memiliki 6 rumah sakit di seluruh negara bagian di Michigan.

Kelihatan sekali Bolsonaro ikut aliran Donald Trump. Yang juga menganggap remeh Covid-19. Yang dinilai lebih remeh dari flu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News