Doktor Erick Thohir

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Doktor Erick Thohir
Menpora Zainudin Amali (kiri) bersama Menteri BUMN Erick Thohir saat penganugerahan gelar doktor honoris causa di Universitas Brawiyaja, Malang, Jawa Timur, Jumat (3/3/2023). Foto: Kemenpora.go.id

jpnn.com - Erick Thohir, Menteri BUMN, tidak pernah sepi dari pusaran berita. 

Jumat (2/3) lalu, Erick menerima anugerah gelar doktor kehormatan dari Universitas Brawijaya, Malang. 

Akan tetapi, penganugerahan gelar itu diprotes oleh sejumlah mahasiswa yang melakukan unjuk rasa.

Awal Februari lalu, Erick Thohir juga menjadi sentra pemberitaan di Jawa Timur bersamaan dengan digelarnya puncak peringatan 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. 

Ketika itu, Erick menjadi ketua panitia dengan menyandang predikat sebagai anggota Banser yang bersertifikat.

Tidak ada yang melakukan unjuk rasa menentang Erick ketika itu. Akan tetapi, keterlibatan Erick sebagai ketua panitia menjadi sasaran kritik banyak kalangan.

Kritik itu muncul karena banyaknya poster dan baliho bergambar wajah Erick di wilayah Sidoarjo. Baliho bergambar wajah Erick bahkan memenuhi area sekitar Masjid Al-Akbar Surabaya.

Keterlibatan Erick sebagai ketua panitia 1 Abad NU itu dituding sebagai manuver politik.

Kali ini, Erick Thohir menjadi sasaran kritik mahasiswa Universitas Brawijaya, Malang, yang menganggapnya tidak layak menerima anugerah doktor honoris causa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News