Doktor Erick Thohir

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Doktor Erick Thohir
Menpora Zainudin Amali (kiri) bersama Menteri BUMN Erick Thohir saat penganugerahan gelar doktor honoris causa di Universitas Brawiyaja, Malang, Jawa Timur, Jumat (3/3/2023). Foto: Kemenpora.go.id

Pucuk pimpinan NU dianggap sengaja memberi panggung politik kepada Erick yang menjadi salah satu kandidat wakil presiden pada kontestasi 2024.

Kali ini, Erick menjadi sasaran kritik mahasiswa Universitas Brawijaya, Malang, yang menganggap Erick tidak layak menerima anugerah doktor honoris causa.

Acara penganugerahan gelar doktor kehormatan pun diwarnai unjuk rasa. Sekitar 80-an mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Resah (Amarah) Universitas Brawijaya menolak pemberian gelar tersebut. 

Puluhan mahasiswa itu menggelar demonstrasi di dekat gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya yang menjadi lokasi acara penganugerahan gelar. Mereka bahkan telah berkumpul sejak acara belum dimulai.

Akan tetapi, langkah para mahasiswa itu terhenti karena mereka dilarang mendekati lokasi sidang senat terbuka di gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya oleh aparat kepolisian dan satuan pengamanan kampus. 

Mahasiswa didorong mundur dan dilarang mendekat untuk menyampaikan aspirasi langsung. Seorang mahasiswa mengaku perutnya dipukul seseorang di bagian pengamanan.

Mahasiswa mengecam Universitas Brawijaya yang dianggapnya sebagai kampus yang mengobral gelar kehormatan dengan motivasi politik. 

Memberi gelar doktor kehormatan kepada Erick pada saat menjelang tahun politik seperti sekarang dianggap sebagai manuver politik praktis. 

Kali ini, Erick Thohir menjadi sasaran kritik mahasiswa Universitas Brawijaya, Malang, yang menganggapnya tidak layak menerima anugerah doktor honoris causa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News