Doktor Erick Thohir

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Doktor Erick Thohir
Menpora Zainudin Amali (kiri) bersama Menteri BUMN Erick Thohir saat penganugerahan gelar doktor honoris causa di Universitas Brawiyaja, Malang, Jawa Timur, Jumat (3/3/2023). Foto: Kemenpora.go.id

Tokoh publik yang paling banyak mendapat gelar doktor kehormatan ialah Megawati Soekarnoputri. 

Dia punya sederet gelar doktor honoris causa dan dua gelar guru besar kehormatan, salah satunya dari Universitas Pertahanan (Unhan). 

Megawati juga mendapatkan gelar kehormatan dari universitas di luar negeri, seperti Korea Selatan.

Megawati terlihat senang dengan gelar-gelar itu. Terbukti dia sering membanggakan gelar-gelar itu dalam berbagai kesempatan. 

Dia mengatakan masih akan ada gelar-gelar kehormatan yang akan diberikan kepada dirinya, dan dia memberikan indikasi akan tetap menerima gelar-gelar itu.

Gelar doktor kehormatan maupun guru besar kehormatan sering menjadi komoditas politik, dan sering juga diperjualbelikan kepada orang-orang yang tidak layak dan tidak berhak. 

Beberapa tahun lalu hal itu sempat menjadi kontroversi dan para penerima gelar kehormatan sempat tiarap.

Akan tetapi, belakangan obral gelar itu makin marak, terutama kepada pejabat-pejabat publik dan tokoh politik. Puan Maharani menerima gelar doktor kehormatan dari Universitas Diponegoro, Semarang. Muhaimin Iskandar menerima gelar doktor kehormatan dari Universitas Airlangga, Surabaya. Tidak semua civitas akademi rela dengan obral gelar itu, tetapi kampus tidak peduli.

Kali ini, Erick Thohir menjadi sasaran kritik mahasiswa Universitas Brawijaya, Malang, yang menganggapnya tidak layak menerima anugerah doktor honoris causa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News