Donasikan Rp 4 Triliun, PM Australia Dinilai Lakukan Keputusan Sepihak

Donasikan Rp 4 Triliun, PM Australia Dinilai Lakukan Keputusan Sepihak
Donasikan Rp 4 Triliun, PM Australia Dinilai Lakukan Keputusan Sepihak

Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, telah dituduh mengambil "keputusan sepihak" atas kebijakan kontroversial untuk mendonasikan hampir setengah miliar dolar (atau setara Rp 4 triliun) kepada lembaga amal kecil, Yayasan Great Barrier Reef, setelah terungkap tidak ada pejabat departemen pada pertemuan penting yang dihadiri Perdana Menteri tersebut.

Poin utama:

• Yayasan Great Barrier Reef diberi lebih dari $ 400 juta (atau setara Rp 4 triliun) oleh Pemerintah Australia
• Penyelidikan Senat mengungkap tawaran itu dibuat pada pertemuan yang dihadiri oleh PM dan Menteri Lingkungan Hidup
• Lawan politik menyebutnya sebagai 'keputusan sepihak’ dan mengatakan bahwa PM seharusnya meminta saran departemen terkait

Pada bulan April, Pemerintah Federal Australia mengumumkan akan memberi Yayasan Great Barrier Reef dana sebesar $ 444 juta (atau setara Rp 4,44 triliun) untuk mendanai proyek-proyek guna meningkatkan kesehatan terumbu karang.

Yayasan ini didukung oleh beberapa perusahaan termasuk BHP, Qantas, dan Rio Tinto, dan memiliki enam staf pada saat memenangkan pendanaan tersebut.

Pekan ini, dalam penyelidikan Senat yang memeriksa bagaimana dana tersebut diberikan, direktur pelaksana yayasan, Anna Marsden, mengatakan, pertama kali badan amal itu menyadari niat Pemerintah adalah pada awal April dalam sebuah pertemuan.

Ia mengatakan pertemuan itu melibatkan ketua yayasan Dr. John Schubert, PM Turnbull, Menteri Lingkungan Hidup, Josh Frydenberg, dan sekretaris Departemen Lingkungan dan Energi, Finn Pratt.

"Kami diberitahu bahwa ada alokasi yang diumumkan dalam anggaran federal yang akan datang dan mereka ingin mengundang yayasan untuk membentuk kemitraan dengan Lembaga Reef Trust untuk mendistribusikan dana ini," kata Marsden dalam penyelidikan.

Namun kemudian, dalam sebuah surat untuk penyelidikan, Marsden mengoreksi pernyataannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News