Dorong Pemulihan Pasar Ekspor Produk Kreatif, Mendag: Diperlukan Sinergi dari Berbagai Pihak

Dorong Pemulihan Pasar Ekspor Produk Kreatif, Mendag: Diperlukan Sinergi dari Berbagai Pihak
Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahun 2020 bertema 'Program Pemulihan Pasar Ekspor Produk Ekonomi Kreatif' di Badung, Bali pada Kamis (26/11). Foto dok Kemendag

“Penggunaan niaga elektronik, jejaring sosial, dan digital streaming services merupakan kunci dari transformasi media, gim, musik, dan fesyen,” sebutnya.

Hasil kajian Kementerian Perdagangan mengenai multiplier analysis dari intangible digital goods terhadap perekonomian Indonesia, terdapat 10 sektor teratas yang memberikan peningkatan nilai tambah ekonomi secara signifikan. Dari seluruh sektor tersebut, 8 di antaranya merupakan bagian dari subsektor ekonomi kreatif.

“Musik memberikan dampak yang paling signifikan, diikuti penerbitan, dan periklanan. Hasil kajian ini semakin memberikan rasa percaya diri bahwa ekonomi kreatif telah menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia,” jelas Mendag.

Kinerja ekspor produk kreatif unggulan seperti produk fesyen, makanan olahan, kerajinan, dan dekorasi rumah menempati peringkat tertinggi jika dilihat dari sisi volume dan nilai.

Pada periode Januari-September 2020 produk makanan olahan dan dekorasi rumah mencatatkan peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya meski dipengaruhi pandemi.

Pada periode Januari-September 2020, total ekspor produk fesyen Indonesia mencapai USD 10,17 miliar. 

Sementara untuk produk dekorasi rumah nilai ekspor Indonesia mencapai USD 1,79 miliar.

Mendag berharap produk Indonesia dapat diterima di seluruh negara tujuan ekspor, tanpa mengalami hambatan tarif maupun hambatan nontarif.

Produk ekonomi kreatif memiliki peluang yang sangat besar di pasar global. Karena itu Mendag serius dalam menggarapnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News