Dorong Percepatan Produksi Vaksin di Kawasan Global South, CEPI Gandeng Bio Farma

Dorong Percepatan Produksi Vaksin di Kawasan Global South, CEPI Gandeng Bio Farma
Fasilitas produksi Bio Farma. Foto dok Biro Pers Sekretariat Presiden

Bio Farma juga akan menerapkan sistem Good Manufacturing Practices (GMP) pada fasilitas yang digunakan untuk produksi vaksin yang akan digunakan pada iji Klinis Fase-2 dan fase 3 dan untuk keperluan produksi komersial terbatas.

Ketika fasilitas tersebut sudah beroperasi penuh, Bio Farma akan mampu memasok vaksin mRNA dan viral vector untuk menanggulangi berbagai macam jenis kejadian luar biasa dalam rentang waktu yang relatif singkat, yakni dalam 100 hari sejak patogen virus baru teridentifikasi.

Fasilitas produksi terbaru tersebut akan menjadi kunci penting bagi kesuksesan Misi 100 Hari CEPI, yang didukung oleh negara G7 dan G20 untuk mengurangi waktu yang diperlukan dalam proses pengembangan vaksin yang aman, efektif saat kejadian luar biasa dan dapat diakses oleh banyak kelompok di belahan penjuru dunia.

“Dunia harus mampu merespon dengan cepat dan adil jika kita ingin mengurangi kejadian luar biasa (wabah) di masa datang yang berpotensi menjadi pandemi. Kerja sama ini akan memberikan kontribusi baru terhadap tujuan tersebut dengan cara mengembangkan fasilitas kelas dunia yang dimiliki oleh Bio Farma dengan teknologi produksi terbaru yakni, vaksin mRNA dan viral vector yang dapat diproduksi massal dalam rentang 100 hari sejak patogen virus teridentifikasi," ucap CEO CEPI, Dr. Richard Hatchett.

Kapabilitas dalam memproduksi vaksin mRNA yang diterapkan melalui kerja sama ini bisa memberikan percepatan dan keadilan akses vaksin bagi negara-negara di kawasan ASEAN ketika menghadapi ancaman wabah.

Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya mengatakan kolaborasi antara Bio Farma dan CEPI akan meningkatkan kapabilitas industri yang berada di wilayah negara berkembang untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi potensi munculnya pandemi.

Kolaborasi ini merupakan salah satu pencapaian bagi Bio Farma dalam berkontribusi pada kesehatan dunia, dan memberi kemudahan akses produk vaksin di masa sulit seperti pandemi, khususnya di kawasan ASEAN.

"Dengan adanya penggabungan dua kekuatan ini, kami mampu untuk melebarkan sayap layanan kami dalam penanganan kebutuhan global terkait produk life science, menjangkau lebih banyak orang yang membutuhkan, dan memitigasi krisis yang mungkin datang," kata Shadiq.

Saat ini, Bio Farma menjadi anggota terbaru jaringan produsen vaksin yang didukung oleh CEPI yang berbasis di Kawasan Global South.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News