Dorong Produksi Kedelai Lokal untuk Industri Tahu di Jabar

Dorong Produksi Kedelai Lokal untuk Industri Tahu di Jabar
Kang Uu saat berkunjung ke pabrik tahu di Sumedang. Foto: Ist

"Kami terpaksa pakai kedelai impor, meski harganya mahal karena  dipengaruhi harga dollar.  Tapi kalau kedelai local kualitasnya bagus kami pakai juga seperti kedelai dari Garut," kata Ndit. 

Menanggapi hal itu, Bupati Tasikmalaya tersebut menyatakan akan meningkatkan kualitas bahan baku kedelai. 

Petani diharapkan dapat menanam kedelai yang bibitnya berkualitas. Karena rasa tahu juga dipengaruhi oleh kualitas kedelai yang bagus. 

"Saya bersama Kang Emil akan membantu para produsen tahu di Sumedang supaya lebih mudah mendapatkan bahan baku dari petani lokal," ujarnya di pabrik Tahu Jembar Manah di Samboja Patung Kuda, RW 08 RT 05, Desa Pasangrahan Baru, Kecamatan Sumedang Selatan.

Menurut dia, agar kualitas kedelai local bagus, maka petani harus mendapatkan bibit yang  berkualitas.  

Pasar kedelai sudah ada, tinggal bagaimana petani kedelai menanam kedelai dari bibit yang bagus. 

“Untuk menekan import, maka produksi kedelai lokal perlu digenjot. Ketika produktivitas kedelai local meningkat maka kita bisa menghilangkan ketergantungan pasokan kedelai dari luar negeri,” kata Kang Uu.

Strateginya, kata Kang Uu, Rindu punya program pertanian berkelanjutan. Yakni, kedelai sebagai bahan baku untuk industri tahu, tempe, harus terus ditingkatkan menjadi komoditi agar pasokannya terus terjaga, termasuk dalam pemakaian benih berkualitas. 

Produksi tabu Sumedang di Jawa Barat harus terus didorong perkembangannya sehingga makin dikenal banyak kalangan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News