Dosen IPB Minta Pemerintah Perhatikan Sektor UMKM di Tengah Kebijakan PPKM

jpnn.com, JAKARTA - Sosiolog Pedesaan Institut Pertanian Bogor (IPB) University Sofyan Sjaf menyoroti kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 4.
Menurutnya, kebijakan itu sangat berpengaruh bagi sumber ekonomi masyarakat, terutama di sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
"Jelas sangat berpengaruh dengan income (pendapatan) di masyarakat kita yang notabene ada UMKM," kata Sofyan saat dihubungi, Senin (2/8).
Dia mengatakan perpanjangan PPKM itu menjadi sulit bagi masyarakat yang bergerak di UMKM untuk meningkatkan roda ekonomi mereka.
Sebab, kata Sofyan, mereka tidak bisa lagi mendagangkan barang-barang jualannya mengingat harus mengikuti aturan dari pemerintah.
"Sekarang pembatasan skala itu menjadi penting," ujar Wakil Kepala Bidang Pengabdian kepada Masyarakat, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat IPB itu.
Tentunya, lanjut Sofyan, hal tersebut membuat banyak UMKM yang mengalami keluh kesah lantaran pendapatan mereka terus menurun.
"Yang tadinya omzetnya bisa Rp10 juta, sekarang turun, bahkan tidak ada setengahnya," bebernya.
Dosen IPB Sofyan Sjaf mengingatkan pemerintah agar memperhatikan sektor UMKM di tengah PPKM level 4.
- Tumbuh Berkelanjutan, Bank Raya Kembali Bukukan Kinerja Keuangan Positif
- Bea Cukai Dukung UMKM di Bekasi dan Makassar Tembus Pasar Ekspor Lewat Kegiatan Ini
- Jurus Bea Cukai Parepare Dorong Laju Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi di Daerah
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM
- PT SNJ Luncurkan Mitra Retail Suri Community
- Bea Cukai Dorong Potensi UMKM di Banyuwangi & Belitung Tembus Ekspor Lewat Asistensi