Dosen-Mahasiswa UI Ancam Mogok

Dosen-Mahasiswa UI Ancam Mogok
Dosen-Mahasiswa UI Ancam Mogok
JAKARTA -  Kampus Universitas Indonesia (UI) masih bergolak, pasca rencana rektor kampus itu memberi gelar doktor honoris causa kepada Raja Arab Saudi. Desakan agar rektor diganti, kian santer saja. Puluhan mahasiswa, dosen, dan karyawan UI menggelar aksi damai. Dalam aksi tersebut, mereka mengancam akan mogok belajar dan menghentikan aktivitas akademis lainnya.

Sebelumnya, ancaman mogok ini sudah disuarakan sejak Senin lalu (12/9) oleh BEM UI. Ketua BEM UI Maman Abdurrahman menuturkan, ancaman mogok ini adalah bentuk solidaritas civitas akademika UI terhadap menurunnya sistem tata kelola kampus. Diantara yang dia sorot adalah, ancaman drop out kepada salah satu mahasiswa yang terlibat aksi ujuk rasa pada peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus lalu.

Effendi Ghazali, dosen FISIP UI dalam aksi mengatakan, rencana mogok belajar yang digelindingkan BEM UI mendapatkan respon balik dari mahasiswa. Dia lantas merinci, kemarin pemogokan belajar di Fakultas Kedokteran (FK) mencapai 100 persen, selanjutnya di Fakultas Ekonomi (FE) sekitar 80 persen. "Di fakultas lainnya, terserah kesepakatan mahasiswa dan dosen," tandas pria yang kerap muncul di TV sebagai pakar komunikasi politik itu di Jakarta, Selasa (13/9).

Effendi menegaskan, ia dan dosen FISIP UI lainnya yaitu Thamrin Amal Tomagola ikut dalam gerbong mogok belajar tersebut. Dia mengatakan, aksi mogok belajar itu diambil setelah mendapatkan persetujuan dengan mahasiswa yang akan ia ajar. "Mahasiswa tetap mengisi absen ke asisten (dosen, red). Tapi saya tidak mengisi absen, supaya tidak makan gaji dari uang rektorat yang diatur seenaknya," tutur Effendi.

JAKARTA -  Kampus Universitas Indonesia (UI) masih bergolak, pasca rencana rektor kampus itu memberi gelar doktor honoris causa kepada Raja

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News