DPD Desak Peran BNP2TKI Dimaksimalkan
Selasa, 10 Mei 2011 – 16:11 WIB
JAKARTA - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) menilai salah satu penyebab tingginya kasus penganiayaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) adalah penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri. Karenanya, BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia) sebagai lembaga yang mengurusi nasib pahlawan devisa harus bertanggung jawab. Bentuk pertanggungjawabannya yakni dengan meningkatkan skill dan kemampuan berkomunikasi.
"Bagaimana TKI kita bisa diperlakukan baik, kalau majikannya suruh A, dikerjakannya B. Itu karena apa? Karena antara TKI dan majikannya tidak nyambung komunikasinya," kata Ketua DPD RI Irman Gusman dalam sidang paripurna, Selasa (10/5).
Baca Juga:
Irman ikut menyesalkan tindakan pemerintah yang tetap mengirimkan TKI dengan kemampuan terbatas dan tidak menguasai bahasa negara tujuan. Padahal penguasaan bahasa dan skill itu merupakan modal utama bagi seorang TKI untuk bisa bekerja di luar negeri.
"Ini menjadi tugas pemerintah dalam menyelesaikan masalah itu. Karena itu pemerintah harus memaksimalkan peran BNP2TKI yang bertanggung jawab dalam penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri," ucapnya.
JAKARTA - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) menilai salah satu penyebab tingginya kasus penganiayaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) adalah penempatan
BERITA TERKAIT
- Pj Gubermur Sumsel Bentuk Tim Pencari Peninggalan Sejarah
- Pj Gubernur Sumsel Beri Edukasi Tentang Stunting kepada Masyarakat
- Rayakan Hari Kartini, Seluruh Karyawan Juragan 99 Garment Berkebaya Sepekan
- Polda Banten Ungkap Kasus Perburuan Badak di Taman Nasional Ujung Kulon
- Imigrasi Batam Sudah Terbitkan 27.820 Paspor pada Triwulan Satu 2024
- Pj Gubernur NTB Mangkir Dipanggil Bawaslu, Pengamat: Pejabat Seharusnya Memberi Contoh