DPD Dorong Gerakan Nasional Membantu Petani

DPD Dorong Gerakan Nasional Membantu Petani
Ketua Kaukus DPD RI Indonesia Timur, Nono Sampono. FOTO: DOK.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Ketua Kaukus DPD RI Indonesia Timur, Nono Sampono sangat prihatin dengan kondisi petani saat ini cenderung sengsara dan menderita, sehingga wajar lebih dari 15 persen (data BPS 2003-2015) petani alih profesi. Oleh karena itu, untuk menyelamatkan para petani perlu sebuah gerakan menyeluruh elemen bangsa baik pemerintah, legislatif, TNI, Polri dan seluruh komponen masyarakat Indonesia membantu para petani dengan mengkomsumsi hasil pertanian dalam negeri.

“Sungguh memprihatinkan kondisi para petani saat ini, banyak keluarga petani sengsara dan menderita,” kata Nono Sampono dalam siaran persnya, Minggu (22/11).

Menurut Nono Sampono, sesungguhnya petani adalah pahlawan bagi kehidupan bangsa. Ada pangan karena ada petani.

Untuk membantu agar petani bisa sejahtera, Senator dari Provinsi Maluku ini, perlu sebuah gerakan serius seluruh elemen bangsa dengan mengharamkan mengkomsumsi produk impor dan mewajibkan mengkomsumsi hasil pertanian dalam negeri.

Lebih lanjut, anggota Komite I DPD RI ini menjelaskan bahwa kronologi penyebab para petani Indonesia kian hari semakin sengsara dan jauh dari kesejahteraan yaitu diawali dengan terjadinya penyempitan lahan pertanian akibat dari pembagian warisan, pendirian industri dan pabrik. Selain itu, pembangunan property seperti perumahan dan pusat pembelajaan modern, serta terjadi ledakan penduduk.

“Penyempitan lahan-lahan pertanian saat ini adalah sebuah realitas, terlihat jelas di daerah lingkaran kota besar seperti Jabodetabek, Banten, Jabar, Surabaya, dan di sekitar-sekitar kota-kota besar di Indonesia. Semula hamparan lahan pertanian terbentang luas, lalu di sulap menjadi perumahan, industri, pusat pembelanjaan, dan lain sebagainya,” tegas Mantan Kepala Basarnas RI ini.

Alumnus Doktoral Institut Pertanian Bogor (IPB) ini juga menuturkan bahwa faktor rusaknya infrastruktur pertanian seperti irigasi, kemudian faktor cuaca seperti kemarau panjang dan hujan yang melebihi debit, belum lagi kelangkaan dan mahalnya harga pupuk yang pada akhirnya faktor-faktor tersebut menyebabkan petani gagal panen. Sehingga, kondisi inilah yang menyebabkan para petani jatuh miskin.

Persoalan infrastruktur seperti jalan, irigasi, peralatan kurang mendukung, langka dan mahalnya harga pupuk serta faktor alam seperti kemarau panjang yang sudah pasti tidak mendukung untuk bertani. Pada akhirnya petani gagal panen.

JAKARTA – Ketua Kaukus DPD RI Indonesia Timur, Nono Sampono sangat prihatin dengan kondisi petani saat ini cenderung sengsara dan menderita,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News