DPP Golkar Copot Jabatan Yorris Raweyai di Papua
”Sehingga kita mengubah seluruh subtansi dari mekanisme dari partai itu, dia jadi public party, jadi dia harus berubah jadi milik semua,” pungkas Yorris.
Sebelumnya, DPP Partai Golkar mengancam bakal memecat Yorrys Raweyai. Partai berlambang pohon beringin itu mengawalinya dengan melayangkan surat peringatan (SP) 1 dan sanksi. Hal itu lantaran statemen Kordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan DPP Partai Golkar itu dianggap mengganggu soliditas partai.
Ketua Bidang Organisasi, Keanggotaan, dan Daerah DPP Partai Golkar, Freddy Latumahina mengatakan, pernyataan Yorrys tidak hanya merugikan Setya Novanto sebagai ketua umum, tetapi juga merugikan Golkar sebagai organisasi politik.
Oleh sebab itu, sambung Freddy, sebagai awalan, DPP partai berlambang pohon beringin memberikan sanksi peringatan tertulis Yorrys Raweyai.
Ditambah lagi, sanksi partau dijatuhkan menyusul pernyataannya yang menyebut Ketua Umum Partai, Golkar Setya Novanto hampir pasti menjadi tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan proyek KTP Elektronik (e-KTP).(aen)
Kordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan DPP Golkar, Yorrys Raweyai, didepak dari posisinya sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketua Partai Golkar
Redaktur & Reporter : Budi
- Golkar, PAN, dan Demokrat Siap Menangkan Jaro Ade Jadi Bupati Bogor
- Pilkada Harus Jadi Momentum Golkar Menjaring Tokoh Karismatik untuk Kepemimpinan Nasional
- Ganjar Pilih Jadi Oposisi, Bamsoet Bilang Begini
- Paulus Waterpauw Maju Pilgub Papua, Ini Respons Golkar dan Hanura
- BSN Partai Golkar Optimistis Capai Target 70 Persen di Pilkada 2024
- Bukan Ridwan Kamil, Golkar Jagokan Sosok Ini sebagai Bacagub DKI