DPR Desak Insentif untuk Sapi Bunting Dicabut
Senin, 25 Juni 2012 – 21:23 WIB
JAKARTA--Program pemberian insentif untuk sapi bunting dinilai tidak efisien dan patut dihentikan. Pasalnya, peternak sapi lebih tergiur mendapatkan uang lebih cepat dari tukang jagal dan blante (pedagang sapi) ketimbang menunggu hingga kelahiran.
"Pemerintah harus menghentikan program insentif untuk sapi bunting. Sia-sia saja dikasi, sapi buntingnya tetap disembelih kok. Ini saya dapati bukan hanya di Nusa Tenggara Timur tapi juga di Kalimantan," ungkap Siswono Yudohusodo, anggota Komisi IV DPR RI dalam rapat kerja dengan Menteri Pertanian Suswoyo, di gedung DPR, Senayan, Senin (25/6).
Baca Juga:
Peternak sapi, lanjutnya, sering ditaklukkan tukang jagal dan blante. Alhasil, sapi bunting yang harusnya ditunggu hingga melahirkan malah disembelih tukang jagal.
"Peternak kita maunya dapat uang cepat, tidak mau tunggu hingga sapinya melahirkan. Apalagi sapi betina kalau sudah dipotong harga dagingnya sama dengan sapi jantan. Kalau ini tidak ubah bagaimana bisa swasembada daging sapi," ujarnya.
JAKARTA--Program pemberian insentif untuk sapi bunting dinilai tidak efisien dan patut dihentikan. Pasalnya, peternak sapi lebih tergiur mendapatkan
BERITA TERKAIT
- Gelar Halalbihalal, PT KSP & PT KSI Perkuat Rasa Kekeluargaan di Lingkungan Kerja
- Berkat Modal Pinjam PNM Mekaar, Bisnis Minuman Kesehatan Makin Moncer
- Mengenal Rumput Purun, Gulma yang Disulap Nasabah PNM jadi Tas Cantik
- Mewakili Jokowi di Asia Business Councils, Airlangga: Inflasi Tetap Terkendali
- Proyek MCC-20 Dukung Pengembangan Industri Energi di Indonesia
- Lestari Moerdijat Harap Pengembangan Sektor UMKM Harus Sinergi dengan Potensi Desa