DPR Kembali Rajin Plesiran ke Luar Negeri

Gerindra Larang Kader Ikut Semua Agenda Studi Banding

DPR Kembali Rajin Plesiran ke Luar Negeri
DPR Kembali Rajin Plesiran ke Luar Negeri
Kritik dari kalangan LSM juga mengalir. Koordinator Advokasi dan Investigasi, Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Uchok Sky Khadafi menegaskan studi banding Panja RUU Akuntan Publik ini sangat mubadzir dan boros.

Dia menyebut anggaran ke Amerika Serikat menghabiskan anggaran sebesar Rp 2,38 miliar dan ke Inggris kembali dialokasikan anggaran Rp 1,9 miliar. "Begitu mudahnya anggota DPR memperoleh miliaran rupiah untuk jalan "jalan yang sekedar memenuhi nafsu kesenangannya sendiri," katanya.

Uchok menambahkan bahwa anggaran plesiran ke Washington sebesar Rp 2,38 miliar untuk 16 anggota DPR. Tetapi, lantaran ada dua orang dari Gerindra yang tidak ikut, maka anggaran plesiran hanya sebesar Rp 2,1 miliar. Dengan demikian, anggaran negara bisa dihemat sebesar Rp 280 juta. "Uang sebesar Rp 280 juta itu cukup untuk membantu beasiswa  tiga anak orang miskin sampai ke perguruan tinggi di Indonesia," ujar Uchok.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi XI Achsanul Qosasih mengatakan big four Kantor Akuntan Publik (KAP) asing yang beroperasi di Indonesia berasal dari Amerika Serikat dan Inggris. Mereka adalah Ernst & Young, KPMG, Price Water House, dan DLoyd. "Makanya, studibanding ke kedua negara itu sangat relevan," katanya.

JAKARTA - Setelah sempat melakukan "moratorium" spontan selama beberapa bulan di penghujung 2010, DPR kini mulai menggeber kembali agenda

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News