DPR: Kerusuhan Tanjung Balai Jangan Dianggap Sepele

DPR: Kerusuhan Tanjung Balai Jangan Dianggap Sepele
ILUSTRASI. FOTO: Pixabay.com

jpnn.com - JAKARTA - Kerusuhan bernuansa SARA (suku, agama, ras dan antargolongan) terjadi lagi di Indonesia, tepatnya pada Jumat (29/7), di Tanjungbalai, Sumatera Utara.

Menyikapi hal tersebut, anggota DPR Mahfuz Sidik mendesak pemerintah segera melakukan dua hal. Pertama, menegakan hukum terhadap semua pihak yang terlibat dan bertanggungj awab atas kasus tersebut. Kedua, melakukan langkah pencegahan agar konflik tersebut tidak meluas ke daerah lain.

"Konflik SARA di Tanjungbalai tidak boleh dianggap sepele. Ada potensi letupan konflik yang lebih besar dan luas. Jika itu terjadi maka bisa menjadi pintu kekacauan politik dan ekonomi baru di negeri ini," kata Mahfuz, Sabtu (30/7).

Dia mengingatkan, konflik SARA sedang menjadi tren dunia. Kekacauan politik di kawasan Timur Tengah yang melibatkan beberapa negara Eropa dan Amerika Serikat (AS) telah memunculkan kekuatan teror baru yang menakutkan, yaitu ISIS. Buah dari rangkaian aksi teror yang terus berlanjut adalah menguatnya sentimen negatif terhadap Islam dan umatnya.

"Ini tercermin dari sikap politik kelompok ultra-nasionalis di beberapa negara Eropa, sikap politik calon presiden AS, Donald Trump, dan meningkatnya tekanan terhadap kelompok Muslim di India dan Tiongkok misalnya," ujarnya.

Menurut politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, ada semacam cipta kondisi global untuk memposisikan Islam dan umatnya sebagai musuh bersama. "Dan pada saat yang sama ISIS dan unsur-unsur pendukungnya terus melakukan serangan terhadap siapa pun yang dianggap lawan," jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, menguatnya posisi dan peran politik kelompok minoritas yang mengusung isu anti-kemapanan. Keberhasilan partai politik ultra-nasionalis (sayap kanan jauh) menguasai pemerintahan dan mengubah kebijakan pemerintahan di sejumlah negara Eropa menjadi bukti nyata. Contohnya di Polandia, Italia dan juga kemenangan Brexit di Inggris.

"Menguatnya dukungan terhadap Trump juga menjadi indikasi tambahan. Kekuatan politik ini diprediksi akan mengusung isu yang berakibat meningkatnya konflik SARA di berbagai negara," kata wakil rakyat dari daerah pemilihan Jawa Barat itu.

JAKARTA - Kerusuhan bernuansa SARA (suku, agama, ras dan antargolongan) terjadi lagi di Indonesia, tepatnya pada Jumat (29/7), di Tanjungbalai, Sumatera

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News