DPR Pengin Pertumbuhan Pertanian di NTB Lebih Ditingkatkan

Darori menekankan pemerintah daerah harus meningkatkan sektor pertanian agar tidak mengecewakan para petani.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbawa Agus Alwi mengakui dalam lima tahun terakhir produksi jagung meningkat. Namun, untuk dua tahun belakangan ini hasilnya tetap stagnan.
"Komoditi masih dari jagung untuk dua tahun belakangan ini relatif stagnan meskipun naik dibanding lima tahun lalu," tutur Agus.
Sektor pertanian pun relatif masih berjalan biasa di saat pandemi Covid-19. "Ya terdampak juga ada dari pandemi ini," katanya.
Perkembangan areal jagung NTB terus meningkat berdasar data BPS sampai April 2019 realisasi mencapai 130.617 hektare atau 74,98 persen.
Bila ditambahkan dengan data Rekapitulasi tingkat Kabupaten/ Kota (RKSP) sampai Juli, maka realisasi tanam jagung NTB mencapai 194.071 ha atau mencapai 111,40 persen dari target 174.211 hektare.
Sementara itu, luas tanam jagung di kabupaten Sumbawa 49.847 Ha (2015) lalu meningkat pesat pada 2018 menjadi 114.259 Ha. Tren ini terjadi karena harga jagung relatif lebih baik dari harga padi.
Sementara itu,Ketua Pusat Kajian Pertanian Pangan dan Advokasi (Pataka) Yeka Hendra Fatika berpendapat, Covid 19 mengakibatkan produksi livebird atau unggas berkurang hingga 50 persen.
Anggota Komisi IV DPR Darori Wonodipuro menyoroti pertumbuhan sektor pertanian di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), khususnya Kabupaten Sumbawa.
- Wamentan Sudaryono Kunjungi Pusat Pertanian di Belanda, Ini Tujuannya
- 386 Jemaah Calon Haji Asal NTB Tiba di Tanah Suci Makkah
- Peduli Sesama, Yayasan Peduli Anak Bangun Pusat Kesejahteraan di Sumbawa
- TTC AgriS dan Sungai Budi Tingkatkan Kerja Sama Strategis Vietnam-Indonesia
- Prabowo Puji Keberhasilan Herman Deru Meningkatkan Produksi Pangan Sumsel
- Setiawan Ichlas Disambut Hangat saat Mudik ke Palembang, Lihat Ada Pak Gubernur