DPR Pilih Busyro Jadi Ketua KPK

DPR Pilih Busyro Jadi Ketua KPK
DPR Pilih Busyro Jadi Ketua KPK
Delapan fraksi setuju agar Busyro langsung jadi ketua, kecuali Golkar. Delapan fraksi mengusulkan aklamasi sementara Golkar berkeras dilakukan voting. Nudirman Munir dari Fraksi Golkar mengatakan, jika dilakukan secara aklamasi maka itu sama saja dengan pemaksaan kehendak terhadap minoritas. Karenanya Nudirman mendukung dilakukannya voting untuk menggambarkan pendapat tiap anggota.

Namun usulan Golkar itu memicu perdebatan cukup alot hingga akhirnya pimpinan rapat, Benny K Harman memutuskan dilakukannya voting dan langsung mengetuk palu. Mekanisme voting dinilai sebagai bentuk pengakuan terhadap kedaulatan masing-masing anggota komisi. Usai sidang, Nudirman mengaku puas dengan hasil voting.  "Kalau aklamasi, itu memaksakan kehendak, kita tidak mau begitu makanya kita usulkan voting dari awal," katanya.

Namun, Nudirman kecewa karena dua pimpinan KPK yaitu Bibit dan Chandra ikut dikocok. Menurut dia, dua orang tersebut tidak layak diikutsertakan karena cacat hukum. "Walaupun kasus mereka deponeering, seharusnya mereka sudah nonaktif sejak ada putusan pengadilan tinggi," jelasnya.(rnl/ara/jpnn)


JAKARTA - Tak berselang lama setelah Busyro Muqoddas terpilih sebagai pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengisi satu kursi komisioner


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News