DPR RI Sebut 1 Juta PPPK Semestinya Jadi Prestasi, Bukan Malah Korbankan Banyak Honorer

DPR RI Sebut 1 Juta PPPK Semestinya Jadi Prestasi, Bukan Malah Korbankan Banyak Honorer
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih dalam raker dengan Mendikbudristek Nadiem Makarim. Foto tangkapan layar YouTube DPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih kembali melontarkan kritikan kepada Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.

Menurut politikus Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, rekruitmen 1 juta PPPK yang merupakan salah satu program Nadiem Makarim itu seharusnya menjadi prestasi.

Sayangnya, sejak diluncurkan pada akhir 2020 dan dilanjutkan dengan rekrutmen PPPK guru 2021 sampai 2022, ternyata hasilnya tidak menggembirakan.

"Program 1 juta PPPK ini semestinya jadi prestasi, tetapi malah banyak korban guru honorer," kata Fikri dalam rapat kerja (raker) Komisi X DPR RI bersama Mendikbudristek Nadiem Makarim, Jumat (9/6).

Dia mengungkapkan masalah rekrutmen PPPK guru ini sampai sekarang belum selesai, bahkan terus bertambah. 

Banyak guru honorer menangis, karena yang sudah lulus passing grade (PG) dan ikut tes beberapa kali malah belum mendapatkan penempatan sampai hari ini. Itu karena formasinya tidak ada

Data Kemendikbudristek mencatat sejak program 1 juta PPPK guru dilaksanakan pada 2021 hingga saat ini baru 544.292 guru honorer yang diangkat PPPK. Pada 2023 masih dibutuhkan 601.386 guru ASN untuk sekolah negeri. 

"Saya menitipkan penuntasan masalah guru honorer ini kepada Mas Menteri (Nadiem Makarim). Jangan biarkan makin banyak honorer jadi korban," tegasnya.

Anggota DPR RI Abdul Fikri Faqih sebut rekrutmen 1 juta PPPK semestinya menjadi prestasi, bukan malah korbankan banyak honorer.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News