DPR Segera Berlakukan Presensi Sidik Jari

Anggaran Pengadaan Rp 279 Juta

DPR Segera Berlakukan Presensi Sidik Jari
DPR Segera Berlakukan Presensi Sidik Jari
Uchok menambahkan, hasil presensi itu mungkin tidak akan dipublikasi oleh Setjen DPR. Kalaupun Setjen DPR punya keberanian, anggota dewan akan "mengintimidasi" atau melakukan cara apa pun agar Setjen DPR tidak memublikasikan siapa saja yang tidak hadir dalam rapat. "Jadi, untuk itu, keberadaan alat presensi ini hanya menjadi barang mubazir. Anggaran belanja presensi ini akan sia-sia belaka," ujarnya.

Dikonfirmasi hal tersebut, Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan membenarkan pengadaan alat presensi fingerprint DPR telah disetujui untuk diterapkan. Menurut dia, rapat pimpinan terakhir telah sepakat untuk segera menerapkan ketentuan itu dengan harapan bisa mendisiplinkan anggota dewan.

Menurut dia, ketentuan fingerprint akhirnya disetujui pimpinan karena sudah ada dalam tata tertib (tatib) DPR. "Bagaimana nanti pengembangannya diserahkan ke Sekjen," ujar Taufik di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta.

Soal kritik sejumlah pihak atas efektivitas alat tersebut, dia menegaskan, tidak ada tujuan lain selain semakin menggiatkan anggota dewan dalam aktivitasnya di parlemen. "Tujuannya, bukan kita berpikir mundur, tidak untuk dipaksakan seperti anak kecil dan karyawan, tidak seperti itu," tandasnya.

JAKARTA - Kinerja para anggota DPR dalam waktu yang tidak lama lagi akan dipantau melalui presensi elektronik. Berdasar catatan Sekretaris Nasional

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News