DPRD Ingin Lindungi ODHA dengan Perda
''Kalau dipecat, bisa lapor ke dinas tenaga kerja,'' tuturnya. Benjamin menjanjikan perda HIV/AIDS selesai pada awal 2017. ''Maksimal semester pertama kami usahakan selesai,'' kata penyandang gelar magister manajemen rumah sakit itu.
Pada bagian lain, Ketua Divisi Data dan Riset Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Timur Isa Anshori menyatakan, anak penderita HIV/AIDS kerap mendapat perlakuan yang tidak sama dari lingkungan sekitar.
Hal itu membuat pertumbuhan anak terganggu. ''Masyarakat masih menganggap mereka berbahaya sehingga dihindari,'' ujarnya.
Dia menjelaskan, pihaknya terus memberikan pemahaman kepada masyarakat agar bisa menerima anak pengidap HIV/AIDS.
''Kami sering memberikan pemahaman yang sederhana bahwa HIV/AIDS tidak menular hanya karena kita berbicara dengan anak-anak itu,'' bebernya.
Faktor kesehatan juga menjadi perhatian utama. Karena itu, LPA memperjuangkan agar anak pengidap HIV/AIDS bisa memperoleh akses kesehatan dengan mudah.
Para orang tua juga diajak untuk menciptakan lingkungan yang sehat. Sebab, anak-anak rentan terserang penyakit. (tau/aji/c19/oni/flo/jpnn)
SURABAYA--DPRD Jatim sedang menggodok rancangan peraturan daerah (raperda) tentang HIV/AIDS. Namun, pembahasannya berjalan lambat. Kali pertama digulirkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 5 Mahasiswa Ini Ditangkap Polisi saat Pesta Miras dan Ganja, Duh
- GIGI Hingga Virgoun Siap Meriahkan Gebyar Gernas BBI BBWI 2024 di Riau
- SPBU Mini Tiba-Tiba Meledak, 3 Rumah Warga Ludes Terbakar
- Layanan SIM Keliling di Jakarta Hari Ini Ada di 5 Lokasi, Catat Biayanya
- Irwan: IKA SKMA Jatim Harus Berperan Aktif Mendukung Program Pemerintah
- Cegah Perilaku LGBT pada Anak, Bhayangkari Riau Undang Dr Boyke Jadi Pembicara