Drone Kamikaze

Oleh: Dahlan Iskan

Drone Kamikaze
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Lalu saling tukar info cara-cara efektif untuk membantu militer.

Baca Juga:

Kantor berita di Inggris melaporkan ada 15.000 anggota penghobi drone di Ukraina.

DJI memang secara khusus mengembangkan pasar drone-nya di Ukraina.

Banyak sekali toko DJI di sana. Sejak lama. Sejak Tiongkok membangun hubungan ekonomi khusus dengan Ukraina.

Presiden Zelenskyy pernah ke toko DJI jauh sebelum serangan Rusia. Ia membeli drone untuk anaknya. Ternyata drone tidak sekadar mainan –di zaman perang ini.

Dari kegiatan para penghobi itulah ditarik kesimpulan: militer harus lebih banyak menggunakan drone. Bisa terbang rendah. Nyaris tanpa suara. Sulit dideteksi oleh radar. Dan yang penting drone bisa jadi pasukan kamikaze.

Ia bisa membawa senjata peledak menuju pasukan lawan. Termasuk menyasar kendaraan tempur. Ia bisa jadi bom bunuh diri tanpa mengorbankan nyawa pemiliknya.

Berita terakhir dari sumber Barat kemarin menyebutkan: pasukan Rusia menarik diri dari Kiev dan sekitarnya.

PEMENANG perang di Ukraina, untuk sementara, sudah diketahui: drone. Berarti, pemenang sebenarnya adalah ini: DJI, perusahaan drone di Shenzhen, Tiongkok.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News