Drone Kamikaze

Oleh: Dahlan Iskan

Drone Kamikaze
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Nyamuk-nyamuk teknologi sangat mengganggu mereka. Bisa masuk ke dalam markas pasukan tanpa harus melewati penjagaan ketat di gerbang.

Dengan drone pagar tidak ada artinya. Gerbang berpenjagaan ketat pun lewat. Padahal drone belum dikombinasikan dengan senjata laser.

DJI perusahaan penjual sekadar barang hobi, menjadi pusat perhatian di medan pertempuran.

Di zaman Presiden Donald Trump, DJI sudah disasar: dilarang dibeli oleh pemerintah dan militer Amerika. Terutama karena di situ terpasang banyak kamera.

DJI dianggap sudah sebagai alat pengintai yang membahayakan keamanan negara.

DJI kini telah menjadi perusahaan drone terbesar di dunia –Anda sudah tahu. Lebih 70 persen pasar drone dikuasai oleh DJI –pun di Amerika.

Begitu banyak perusahaan drone di dunia tapi tidak ada yang punya pangsa pasar melebihi 4 persen.

Anda tidak perlu mengingat kepanjangan nama DJI itu. Terlalu sulit. Diambil dari bahasa Mandarin. Artinya pun –daerah rintisan besar inovasi– untuk apa diingat.

PEMENANG perang di Ukraina, untuk sementara, sudah diketahui: drone. Berarti, pemenang sebenarnya adalah ini: DJI, perusahaan drone di Shenzhen, Tiongkok.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News