Dua Hari Terjebak bersama Jenazah Ayah
Rabu, 16 November 2011 – 10:31 WIB
RALEIGH--Keajaiban terjadi pada Jordan Landon. Dua hari terjebak di dalam mobil yang terbalik, gadis sembilan tahun itu ternyata masih hidup. Minggu malam lalu (13/11), polisi dan tim SAR berhasil mengevakuasinya dari Chevrolet Monte Carlo buatan tahun 1995 yang terperosok ke dalam parit sedalam 3 meter. ''Bagi seorang gadis 9 tahun, apa yang dia lakukan ini benar-benar heroik,''imbuhnya. Padahal, ketika itu, udara di luar sangat dingin. Kepada polisi, Jordan mengaku bisa bertahan hidup berkat Pop-Tarts dan Gatorade yang dia beli beberapa saat sebelum kecelakaan terjadi di sebuah pom bensin. Selama dua hari, dia hanya bergantung pada makanan dan minuman ringan itu untuk bertahan hidup.
Jordan luput dari maut berkat sabuk pengaman yang terpasang kuat pada badannya. Karena itu, saat mobil yang dikendarai sang ayah, Doug Landon, celaka dan terguling, dia mampu bertahan. Tapi, nahas bagi sang ayah yang tewas seketika dalam kecelakaan tersebut. Butuh tiga unit mobil pemadam kebakaran dan alat hidrolis untuk mengangkat tubuh Jordan dari mobil sang ayah.
''Kecelakaan diperkirakan terjadi pada sekitar pukul 22.00 waktu setempat Jumat lalu (11/11). Artinya, bocah itu sudah telantar selama sekitar dua hari di dalam mobil yang terbalik,'' papar Sersan David Clifton dalam wawancara dengan stasiun televisi ABC seperti dilansir Daily Mail kemarin (15/11). Dia mengaku terkesan pada semangat Jordan untuk tetap bertahan.
Baca Juga:
RALEIGH--Keajaiban terjadi pada Jordan Landon. Dua hari terjebak di dalam mobil yang terbalik, gadis sembilan tahun itu ternyata masih hidup. Minggu
BERITA TERKAIT
- PM Singapura Akui Jasa Besar Presiden Jokowi Bagi Kawasan
- Israel Bebas Membantai di Gaza, Negara-Negara Arab Pertanyakan Fungsi PBB
- Jepang Lanjutkan Pembuangan Limbah Nuklir ke Laut, Kekhawatiran Global Muncul
- DPR Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi untuk Perdamaian di Timteng
- Militer Israel Klaim Bunuh Pentolan Jamaah Islamiyah Lebanon
- 1.119 WNI Berhasil Direpatriasi dari Kawasan Berbahaya Sepanjang 2023