Dua Juta Meter Kubik Material Luruh

Gelombang Pengungsi Capai 39 ribu Jiwa

Dua Juta Meter Kubik Material Luruh
Dua Juta Meter Kubik Material Luruh
Sementara itu, pantauan dari pos pengamatan Babadan, Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang, mencatat aktifitas gunung paling aktif di Indonesia ini masih fluktatif. Gempa multiphase trjadi 12 kali diikuti guguran sebanyak 15 kali. "Data ini dari pukul 00.00 sampai 06.00 pagi. Setiap saat mulai bisa terjadi peningkatan secara cepat dan besar," kata Yulianto, petugas setempat.

Erupsi merapi yang sering datang secara tiba-tiba menimbulkan peningkatan gelombang pengungsian warga yang tinggal di sekitar kawasan Gunung Merapi. Saat itu juga, puluhan ribu masyarakat, baik yang masih menghuni rumah pribadi, maupun barak-barak pengungsian di sekitar Kecamatan Srumbung dan Dukun, langsung bergerak turun, menyelamatkan diri dan menyerbu berbagai lokasi pengungsian lain yang berada di bawah, menjauh dari Gunung Merapi. Jumlahnya mencapai 39 ribu orang.

Jumlah ini meningkat tajam dari erupsi pertama yang terjadi pada Selasa (26/10) jumlah pengungsi hanya 28700 orang. Setelah erupsi 28 Oktober jumlah pengungsi naik menjadi 37.852 orang dan kini sudah mencapai 39 ribu jiwa. Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Magelang Eko Triyono jumlah pengungsi terus bertambah karena warga ketakutan dengan peningkatan aktifitas Gunung Merapi. "Awalnya hanya wanita dan anak-anak yang mengungsi namun mereka yang kemarin menolak mengungsi sekarang sudah mau. Bahkan warga di luar KRB III juga ikut mengungsi," jelas Eko.

Dijelaskan tambahan pengungsi baru itu ditampung di sejumlah TPS seperti Balai Desa Gunungpring (Muntilan), SD Negeri 1 Srumbung, Balai Desa Sudimoro (Srumbung), SMP Sudimoro (Srumbung), Balai Desa Gondowangi (Sawangan), Balai Desa Gulon dan Lapangan Jumoyo (Salam).

MUNGKID-- Erupsi Gunung Merapi yang terjadi sejak Selasa (26/10), hingga Sabtu (30/10) dinihari telah meluruhkan hampir dua juta meter kubik material.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News