Dua Kebakaran di Lokasi dan Waktu yang Berdekatan

Dua Kebakaran di Lokasi dan Waktu yang Berdekatan
Petugas berusaha memadamkan kobaran api. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, SURABAYA - Sebuah rumah dan gudang barang bekas terbakar kemarin (24/9) siang. Selain letaknya yang berdekatan, waktunya pun juga hampir sama.


Kejadian pertama menimpa sebuah rumah di Jalan Kupang Gunung Timur Gang 5B. Kebakaran pertama dilaporkan pada pukul 11.35. Menurut saksi mata, kepulan asap terlihat dari lantai 2 rumah tersebut. Angin yang cukup kencang membuat api cepat berkobar hingga menghanguskan bagian atap rumah. 

"Ibu Ngasrimi penghuni rumah pulang dan langsung histeris. Dia takut anaknya masih di dalam. Lalu, saya bersama pihak koramil bantu dobrak pintu karena dikunci. Untungnya, di dalam tidak ada orang," jelas Jono, saksi di lokasi kejadian.

Akibat kepanikan itu, Ngasrimi jatuh pingsan di depan rumahnya yang terbakar. Dia langsung dibopong ke rumah tetangganya. Tidak lama berselang, bantuan mobil dari dinas kesehatan tiba di lokasi. Penanganan pertama berupa pemberian oksigen dilakukan hingga perempuan 40 tahun itu kembali sadar.

Pemilik rumah diketahui sedang berada di luar Jawa. Namun, rumah itu dihuni tujuh orang dalam satu keluarga. Saat peristiwa terjadi, mereka sedang berada di luar rumah. Ada yang bekerja dan sebagian anaknya sedang bersekolah. Akibat insiden tersebut, seluruh ruangan di lantai 2 ludes terbakar. Bahkan, bagian atap hampir ambrol akibat dilalap si jago merah.

Kasi Pengendalian Dinas Pemadam Kebakaran (PMK) Surabaya Gatut Priyambodo mengatakan, api diketahui muncul dari dapur. Berdasar keterangan penghuni rumah, mereka tidak menyalakan kompor saat keluar. Karena itu, kebakaran tersebut bukan akibat kelalaian manusia. "Setelah kami cek, kemungkinan penyebabnya adalah arus pendek listrik di bagian dapur, kemudian mengenai barang-barang yang mudah terbakar," jelas Gatut.

Namun, konsentrasi petugas sedikit terpecah akibat kejadian lain. Kobaran api mengamuk tidak jauh dari lokasi kebakaran pertama. Tepatnya di tempat pengepulan barang bekas di area kompleks makam Jarak. Sekitar 1 kilometer dari lokasi kejadian pertama.

Api kali pertama terlihat oleh Nur Cholis, pemilah botol bekas. Dia mengatakan, sumber api berasal dari tempat pembakaran arang, lalu menyambar rumput kering. Kencangnya tiupan angin membuat api merembet ke tumpukan sampah dan gubuk pemilah sampah. 

Lokasinya yang cukup dekat dengan rumah warga membuat mereka khawatir. Warga Kampung Dukuh Kupang X langsung berlarian saat melihat kobaran api yang semakin besar. Mereka segera menyelamatkan motor dan membawa peralatan elektronik menjauh dari lokasi kebakaran. Warga berusaha memadamkan api secara swadaya dengan menggunakan diesel dan memanfaatkan air dari sungai.

Tidak berselang lama, empat armada PMK tiba di lokasi kejadian. Namun, jumlah itu segera berkurang untuk mendatangi lokasi kebakaran di rumah warga. "Karena saya pikir di sini adalah kawasan padat penduduk, jadi harus diprioritaskan," imbuh Gatut. Atas kerja keras petugas, api di kedua lokasi kejadian bisa dipadamkan dalam waktu yang hampir bersamaan. (din/c6/ady) 


Namun, konsentrasi petugas sedikit terpecah akibat kejadian lain. Kobaran api mengamuk tidak jauh dari lokasi kebakaran pertama


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News