Dua Mantan Presiden AS Tembus Korea Utara
Minggu, 29 Agustus 2010 – 13:00 WIB
MANTAN Presiden Jimmy Carter kembali mengukir prestasi dalam hubungan Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara (Korut). Jumat lalu (27/8) tokoh 85 tahun itu sukses mendesak pemerintahan Kim Jong-il memberikan amnesti kepada Aijalon Mahli Gomes. "Jimmy Carter meminta maaf kepada Kim Yong Nam (orang nomor dua Korut) atas penerobosan yang dilakukan Gomes. Dia juga berani menjamin bahwa tindakan seperti itu tidak akan pernah terjadi lagi," jelas Korean Central News Agency (KCNA), mengutip pernyataan pejabat Pyongyang.
Begitu mendapat ampunan, Carter langsung mengajak Gomes bertolak kembali ke Negeri Paman Sam dengan pesawat pribadi yang sengaja dia sewa. Itu persis dengan alur yang dijalani mantan Presiden Bill Clinton pada 4 Agustus 2009. Mengusung misi kemanusiaan dalam lawatan pribadinya, pria 64 tahun tersebut menemui para pemimpin negeri komunis di Semenanjung Korea itu.
Baca Juga:
Kala itu mantan presiden AS dari Partai Demokrat tersebut sukses membebaskan dua jurnalis AS yang ditangkap karena menerobos perbatasan tanpa izin. Yakni, Laura Ling dan Euna Lee. Sama dengan yang terjadi Jumat pagi waktu setempat pada Carter dan Gomes, dua perempuan berdarah Korea itu pun bertolak ke AS bersama Clinton dengan pesawat sewaan.
Sama halnya dengan Clinton, dalam lawatan tiga harinya, Carter juga digiring untuk membahas nuklir. Apalagi, dia bertemu langsung dengan Kim Yong Nam. Konon, dalam pertemuan Kamis lalu (26/8), tangan kanan Kim Jong-Il tersebut berpesan kepada Carter agar menyampaikan "niat baik" Pyongyang soal perundingan nuklir ke Washington. "Kami siap melanjutkan perundingan dan membahas perlucutan nuklir di Semenanjung Korea," ujarnya sebagaimana dikutip KCNA.
MANTAN Presiden Jimmy Carter kembali mengukir prestasi dalam hubungan Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara (Korut). Jumat lalu (27/8) tokoh 85 tahun
BERITA TERKAIT
- DPR Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi untuk Perdamaian di Timteng
- Militer Israel Klaim Bunuh Pentolan Jamaah Islamiyah Lebanon
- 1.119 WNI Berhasil Direpatriasi dari Kawasan Berbahaya Sepanjang 2023
- Xi Jinping Ingin China Jadi Mitra Amerika, Bukan Pesaing
- Guru Besar UI Khawatirkan Dampak Konflik Timur Tengah terhadap Indonesia
- Indonesia Jalin Program Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa