Dua Pemain Persebaya Masih Berkutat dengan Cedera

Dua Pemain Persebaya Masih Berkutat dengan Cedera
Pemain Persebaya Misbakus Solikin (kiri) dan Irfan Jaya menjalani terapi di Surabaya. Foto: Ghofuur Eka/Jawa Pos

jpnn.com, SURABAYA - Duo pemain pilar Persebaya, Misbakus Solikin dan Irfan Jaya masih berkutat dengan cedera. Keduanya menjalani fisioterapi di sebuah klinik di kawasan Darmo Permai, Surabaya.

Mis –sapaan akrab Misbakus Solikin– menjalani terapi untuk kali kedua. Wakil kapten Persebaya tersebut mengalami cedera otot tendon kaki kiri. Karena itu, dia menjalani terapi transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS) dan ultrasound. Sesekali Mis meringis menahan sakit saat memasuki sesi terapi laser.

’’Masih terasa sakit sekali. Dipakai jalan saja kurang nyaman. Saya belum berani gerak terlalu banyak. Istirahat saja,” kata pemain bernomor punggung 6 itu.

Mis mengalami cedera dalam laga melawan Kalteng Putra di Gelora Bung Tomo (GBT) pada 12 Oktober. Kaki kirinya dihantam pemain lawan, Dennis Buinney. Kejadian di kotak penalti Kalteng Putra itu tidak direaksi apa pun oleh wasit.

Dokter tim Persebaya Adhimas Hapto Prakoso mengungkapkan, Mis harus rutin menjalani terapi agar cepat sembuh. Terapi bisa dilakukan setiap hari. Proses penyembuhan cedera Mis memakan waktu dua sampai tiga minggu. ’’Tapi, kalau rutin terapi, bisa setiap hari, seminggu saja mungkin sudah pulih,’’ jelasnya.

Beruntung, babak delapan besar Liga 2 mundur dari jadwal semula pada 20 Oktober. Hal itu memberi kesempatan kepada Mis untuk fokus pada penyembuhan cedera. ’’Saya ingin bermain untuk babak delapan besar. Semoga bisa sembuh tepat waktu dan kembali bersama teman-teman di tim,” ujar pemain asli Surabaya tersebut.

Sementara itu, kondisi Irfan Jaya terus membaik. Dia sudah menjalani terapi untuk kali keempat. Cedera otot perut yang dialami winger Persebaya tersebut berangsur pulih.

Pemain asal Makassar itu tetap melakoni terapi ultrasound dan laser. Namun, ada satu tambahan lagi. Karena progres yang semakin bagus, Irfan mulai melatih penguatan. Dia dirangsang untuk berlari dengan kondisi tali karet melilit perut. ’’Rasanya sudah enakan meski masih ada nyeri sedikit. Saya harus cepat sembuh supaya tenang,’’ kata Irfan. (dit/c17/ca)


Keduanya menjalani fisioterapi di sebuah klinik di kawasan Darmo Permai, Surabaya.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News