Dua Proyek Besar untuk Benahi Joyoboyo

Dua Proyek Besar untuk Benahi Joyoboyo
Suasana terminal Joyoboyo. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, SURABAYA - Terdapat dua proyek besar yang disiapkan pemkot di sekitar Terminal Joyoboyo. Selain Jembatan Joyoboyo, pemkot berencana mengembangkan terminal yang menjadi ikon kota itu. Rencananya, bangunan tersebut diubah menjadi empat lantai.

Camat Wonokromo Tomi Ardiyanto menyatakan, penertiban pedagang kaki lima (PKL) dan bangunan liar di sekitar Terminal Joyoboyo bertujuan untuk menyambut rencana itu. Dia mengungkapkan, terminal tersebut dikembangkan menjadi empat lantai. ''Saat ini masih dalam pembahasan,'' ujarnya.

Dia belum bisa memerinci secara detail rencana pembangunan itu. Sebab, kewenangan berada di dinas perumahan rakyat kawasan permukiman cipta karya dan tata ruang (DPRKP CKTR) serta dinas perhubungan (dishub). Pihaknya hanya fasilitator di lapangan. Terutama persoalan yang berkaitan dengan lingkungan pembangunan.

Sebelumnya, Selasa (14/8), Satpol PP Kota Surabaya bersama petugas Trantib Kecamatan Wonokromo melangsungkan penertiban di Jalan Joyoboyo. Kawasan itu disterilkan dari bangunan liar dan lapak pedagang.

Awalnya, sempat ada kabar bahwa penertiban itu dilakukan untuk menyambut rencana pembangunan Jembatan Joyoboyo yang menghubungkan Pulo Wonokromo dan Jalan Joyoboyo. Kini kabar terbaru menyebut penertiban itu juga dalam rangka pengembangan terminal.

Rencana pengembangan tersebut sudah lama digembar-gemborkan pemkot. Terminal tersebut akan menjadi pusat angkutan masal cepat (AMC) Surabaya. Nanti angkutan dari utara-selatan dan timur-barat berpusat di terminal itu. Anggaran yang dialokasikan mencapai Rp 271 miliar.

Selain terminal, kawasan tersebut akan menjadi lahan park and ride. Lahan yang tersedia sekitar 11 ribu meter persegi. Kapasitas kendaraan untuk parkir 298 unit motor dan 145 unit mobil.

Pemkot menyosialisasikan rencana pengembangan itu pada 2016. Kala itu status Terminal Joyoboyo masih diperdebatkan. Pemerintah provinsi (pemprov) mengklaim terminal tersebut masuk tipe B. Karena itu, pengelolaannya diambil alih provinsi.

Selain terminal, kawasan tersebut akan menjadi lahan park and ride. Lahan yang tersedia sekitar 11 ribu meter persegi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News