Dua Sekolah Disegel Warga
Tak Bayar Ganti Rugi Lahan
Kamis, 03 Desember 2009 – 11:04 WIB
Maso mengatakan, ia bersama rekannya telah berkali-kali meminta kepada Lurah Lasoani Hafid Ssos untuk menandatangani surat tersebut sebagai pihak yang mengetahui. Namun, pihak Kelurahan terus menolak untuk menandatangani surat hak kepemilikan tanah. “Sudah tiga kali kita di janji-janji tapi belum ada juga hasilnya. Kami ini hanya meminta pengakuan bahwa tanah tersebut adalah milik kami melalui surat kepemilikan tanah tersebut. Namun lurah tetap saja cuek dengan masalah ini,” katanya lagi.
Baca Juga:
Penyegelan tersebut, mengakibatkan aktivitas belajar mengajar di sekolah tersebut tidak berjalan maksimal. Bahkan sebagian siswa dan guru tidak dapat masuk ke halaman sekolah karena semua pintu masuk diblokade pemilik tanah.
Kepala Sekolah SDN Inpres 2 Lasoani Sriwahyuni Pettariri SPd Mengatakan, kiranya Pemerintah segera menyelesaikan permasalahan tersebut. Agar tidak mengganggu akvitas belajar siswa. Sriwahyuni mengaku, hal ini sangat mengganggu aktivitas Sekolah yang mengakibatkan ketidak nyamanan siswa untuk belajar.
“Saya rasa pemerintah segera menyelesaikan persoalan ini. Karena kasian anak-anak yang ingin belajar, tapi merasa tidak nyaman akibat penyegelan ini,” katanya.
PALU– Aktivitas belajar mengajar di SDN Inpres 1 dan SDN Inpres 2 Lasoani, Palu pada Rabu (2/12) terpaksa terhenti. Penyababnya, dua sekolah
BERITA TERKAIT
- Dua Anak Perempuan Tenggelam saat Berenang di Sungai Enim
- Peduli Pendidikan, Polres Inhu Bangun MCK dan Pojok Baca di SD Marginal Rakit Kulim
- Penyelundupan 2.540 Ekor Burung Melalui Pelabuhan Bakauheni Digagalkan
- Ada Honorer Hampir Punya SK PPPK, tetapi Dicoret BKN, Alasannya Jelas
- DIY Usulkan 354 Formasi CPNS dan 2.590 PPPK 2024, Begini Penjelasan Amin Purwani
- Dihantam Gelombang, Kapal Bermuatan Sembako Tenggelam di Perairan Kepulauan Meranti