Dua Teroris Digerebek di Bandung
Minggu, 08 Agustus 2010 – 05:36 WIB
Iis mengatakan, pada pagi hari sekitar pukul 08.00 WIB, para tersangka minta tolong kepadanya untuk minta memperbaiki pompa air. Karena Iis tidak bisa memperbaiki, maka dipanggillah Bambang, 37, masih warga sekitar.
Bambang yang saat wawancara berada di sekitar lokasi mengiyakan hal itu. "Ya, pagi sekali ada anak kecil ngasih tahu saya untuk memperbaiki pompa. Saya malah sempat belanja pipa sama Fahri buat keperluan perbaikan pompa. Setelah satu jam, memperbaiki pompa, saya mandi. Kurang lebih 30 menit kemudian, terjadi penggerebekan. Saya ikut disuruh keluar sama polisi, padahal saya masih telanjang dada. Mungkin polisi nyuruh keluar supaya terhindar dari penembakan," paparnya.
Sehari-hari, cerita Bambang, Fahri dan Hilmi terlihat sebagai orang baik-baik. "Mereka bicara seperlunya. Fahri pernah izin ke Palembang selama dua minggu, baru kemarin pagi pulang," tambahnya.
Bambang juga mengaku merasa sedikit aneh dengan sikap para tersangka. "Di rumahnya nggak ada lemari, nggak ada kasur, yang ada cuma ada bahan-bahan bikin gantungan kunci, karung berisi kaya tepung, jerigen dan drum yang katanya bahan cair. Paling-paling ada piring, gelas dan sendok yang seadanya," jelasnya.
BANDUNG – Tim Densus 88 menangkap dua orang yang diduga teroris dalam penggerebekan di sebuah rumah kontrakan di Kampung Sukaluyu, nomor 49
BERITA TERKAIT
- World Water Forum 2024: CCEP Indonesia Tegaskan Komitmen terhadap Pengelolaan Air
- Peringati HUT ke-30, PPLI Berkomitmen Lindungi Indonesia dari Bahaya Limbah Industri
- Komisi IV DPR Bertemu Parlemen Swedia Bahas Program Pangan
- Kolaborasi Pemerintah & Swasta dalam Meningkatkan Akses Air Minum Layak-Berkualitas
- Tentara Gadungan Nekat Mengawal BBM Ilegal, Begini Jadinya
- Melihat Perayaan Waisak di Vihara Semarang, Ritual Pindapata hingga Pradaksina Mengenang Buddha