Dubes Zuhairi Sebut Kebijakan Indonesia Mulai Dikaji di Tunisia

Dubes Zuhairi Sebut Kebijakan Indonesia Mulai Dikaji di Tunisia
Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Tunisia Zuhairi Misrawi (tengah) menghadiri ujian tesis Muhammad Mazin, mahasiswa Indonesia di Universitas Zaitunah, Tunisia, Rabu (20/4/2022). (ANTARA/KBRI Tunisia)

jpnn.com, TUNIS - Duta Besar Republik Indonesia untuk Tunisia Zuhairi Misrawi menghadiri ujian tesis Muhammad Mazin, mahasiswa Indonesia di Universitas Zaitunah, Tunisia.

Mazin merupakan penerima gelar cumlaude berkat kajiannya terkait zakat profesi. Dia mengajukan studi komparasi antara pandangan ulama fikih dan Undang-Undang Zakat di Indonesia.

"Saya melihat para guru besar dan tim penguji memberikan apresiasi atas kajian tentang zakat profesi. Sebab, perlu pandangan fikih kontemporer perihal tema ini, dan istimewanya, Undang-Undang Zakat memberikan perhatian terhadap zakat profesi", ujar Zuhairi, Kamis (21/4).

Pria yang akrab disapa Gus Mis itu mengatakan studi komparasi antara pandangan ulama fikih dan Undang-Undang Zakat merupakan hal baru yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam kajian-kajian Islam Indonesia di Universitas Zaitunah dan beberapa kampus lainnya di Timur Tengah.

"Apalagi kajian Islam Indonesia mulai diminati di Universitas Zaitunah, sehingga Islam Indonesia mulai dikenal di Tunisia, dan Timur Tengah pada umumnya," kata dia.

Sementara itu, Muhammad Mazin menyampaikan dalam tesisnya bahwa zakat profesi yang ada dalam Undang-Undang Zakat sudah sejalan dengan pandangan ulama fikih kontemporer.

"Saya menulis tesis tentang zakat profesi, karena hal ini penting untuk mendapat perhatian dari umat Islam," katanya.

Menurut Mazin, zakat merupakan penyangga keadilan sosial yang dapat memberikan solusi bagi pengentasan kemiskinan. Potensi zakat profesi di tanah air sangat besar.

Duta Besar Indonesia untuk Tunisia Zuhairi Misrawi menilai kajian Islam Indonesia mulai diminati Tunisia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News