Duh, 30 Ekor Buaya Ini Mulai Tak Terurus, Warga Semakin Resah

Duh, 30 Ekor Buaya Ini Mulai Tak Terurus, Warga Semakin Resah
Kandang buaya yang berada di Gang Buaya Badas, Jalan Raja Alam I, Sambaling. Pemilik buaya, mengaku sudah tak sanggup lagi mengurus buaya-buaya yang sudah bertahun-tahun dipeliharanya. Foto: prokal.co

“Jujur, saya sebenarnya sudah lelah mengurusi buaya itu, apalagi sudah sering terjadi buaya yang lepas dan meresahkan warga. Itu menjadi beban saya selaku pemilik,” katanya.

Bahkan menurutnya, buaya yang ada di dalam penangkaran tersebut sudah tidak terlalu terawat. Pasalnya, biaya perawatan buaya tidaklah sedikit. Untuk memberi makan saja, sudah merogoh koceknya dalam-dalam. Untuk membeli puluhan kilogram daging ayam segar setiap hari.

“Makanya saya sudah mulai tidak sanggup, karena pemasukan saya juga saat ini sudah berkurang,” ujar pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) tersebut.

Satu-satunya harapannya, hanya kepada Pemkab Berau. Agar bersedia merelokasi buaya-buaya miliknya, dan memberikan biaya ganti rugi yang dipatoknya sebesar Rp 350 juta.

“Saya sudah berpuluh-puluh kali kami menyurati pemerintah daerah agar bisa merelokasi semua buaya yang saya miliki ini,” terangnya.

Dia menyebut, buaya peliharaannya sudah beberapa kali lepas dari kandangnya. Dan sampai saat ini, selalu bisa ditanganinya dengan cepat, sehingga tidak memakan korban.

“Saya harap pemerintah bisa cepat merealisasikan, karena saya takutnya nanti buaya tersebut memakan korban,” sambungnya.

Ditambahkan Isnaniah, salah satu warga setempat mengatakan, dirinya bersama warga lain selalu waswas jika ada buaya milik Irsani yang lepas.

Buaya peliharaan Muhammad Irsani yang berada di Gang Buaya Badas, Jalan Raja Alam I, Sambaling, Tanjungredeb, Berau, Kaltim, kembali menebar teror.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News