Duh, Ada Bocah Terjepit Eskalator

Duh, Ada Bocah Terjepit Eskalator
Ilustrasi. Foto: dok.Pojoksatu

SURABAYA – Hati-hati membawa anak ke mal dan lupa mengawasinya. Bisa berakibat fatal. Seperti yang dialami Felix di Pasar Atom tahap V kemarin sore (17/7) . Bocah3,5  itu menangis histeris karena tangannya terjepit eskalator (tangga berjalan) lantai 2. Balita laki-lalaki tersebut lepas dari pengawasan orang tua.

Berdasar informasi yang dihimpun Jawa Pos, kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 16.00. Saat itu banyak pengunjung yang sudah mulai berangsur pulang. Salah satunya Melati Kusuma yang telah selesai berbelanja bersama ibunya dan anaknya, Felix.

Awalnya warga Gayungsari Barat G-D/12 tersebut berjalan dengan menggandeng tangan Felix. Ketiganya lantas turun dari lantai 3 menuju lantai 2 dengan eskalator.

"Saat di tengah eskalator, korban turun duluan sampai bawah," ujar Kapolsek Pabean Cantian Kompol Nur Suhud.

Sesampai di lantai 2, Felix tidak bisa diam. Dia bahkan berinisiatif menyusul ibu dan neneknya yang masih separo perjalanan turun dengan eskalator menuju lantai 2. Felix lantas berlari melawan arah eskalator yang berjalan turun. Satu langkah, dua langkah, gerakan bocah itu cukup lincah. Namun, belum sampai menghampiri ibunya, Felix terpeleset.

"Dia jatuh tengkurap, lalu eskaltor itu membawa tubuhnya ke bawah," imbuh Nur Suhud.

Tidak hanya terjatuh, tangan kiri si bocah juga sempat terjepit sela-sela tangga dengan pinggiran eskalator. Tangis dan jerit Felix pun pecah menarik perhatian banyak pengunjung.

Sang ibu yang melihat langsung peristiwa tersebut buru-buru menghampiri buah hatinya. Dalam keadaan panik, dia berusaha meminta pertolongan. Tak jauh dari sana, ada petugas sekuriti yang mengetahuinya. "Langkah pertama, langsung kami matikan eskalatornya," jelas Humas Pasar Atom Edwin.

Setelah tangga eskalator berhenti, beberapa sekuriti berusaha menolong korban. Tangan Felix tidak sampai terjepit dalam. Setelah digotong, korban dibawa keluarga dan sekuriti Pasar Atom ke IGD Rumah Sakit (RS) Adi Husada.

"Kami antar pakai taksi biar cepat," tambah Edwin.

Hingga pukul 18.30, Felix masih ditangani tim dokter RS Adi Husada. Wartawan tidak diperkenankan masuk. Pengelola Pasar Atom pun menunggu di luar sampai penanganan korban selesai.

 Hanya polisi yang boleh masuk ke IGD. Menurut salah seorang anggota Polsek Pabean Cantian yang masuk ke IGD, Felix terpaksa dioperasi. "Dia harus rawat inap di sini," sebutnya. Keluarga korban terus berada di dalam IGD untuk menemani Felix.

Polisi memastikan bahwa kecelakaan tersebut murni akibat kelalaian orang tua. Nur Suhud memaparkan, tidak ada yang salah dengan keamanan eskalator. Meskipun demikian, pihaknya akan tetap memeriksa TKP.

 "Keterangan pengelola Pasar Atom tetap kami kumpulkan," ujar mantan Kanitreskrim Polsek Wiyung itu. (did/c9/fat/flo/jpnn)


SURABAYA – Hati-hati membawa anak ke mal dan lupa mengawasinya. Bisa berakibat fatal. Seperti yang dialami Felix di Pasar Atom tahap V kemarin


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News