Duh, Dana Desa Malah Dianggap Beban
Al Khadziq yang sedang sosialisasi untuk maju sebagai calon Bupati Temanggung di Pilkada 2018 ini, menilai program tidak berjalan maksimal karena aparat desa yang menjadi ujung tombak realisasi dana desa diliputi ketakutan terseret kasus hukum.
Untuk itu diperlukan langkah-langkah konkret dari pemerintah, khususnya pemerintah daerah, untuk memberikan penguatan dan perlindungan kepada aparat desa agar dapat bekerja dengan tenang melaksanakan program-program terkait dana desa.
Jika ada penguatan dan perlindungan dari pemerintah daerah, maka Al Khadziq yakin dana desa bisa bisa direalisasikan dengan lebih kreatif dan sesuai kebutuhan masyarakat setempat.
"Selama ini program-program dana desa direalisasikan lebih hanya untuk memenuhi standar formalitas pelaksanaan program saja, sangat sedikit yang benar-benar diorientasikan pada penguatan dan pemberdayaan masyarakat desa dalam arti yang sebenarnya,” katanya.
Peruntukan penggunaan dana desa sudah ditentukan oleh pemerintah pusat dengan ketat yang berlaku sama di seluruh Indonesia. Sangat sedikit ruang bagi aparat desa untuk merealisasikan dana desa sesuai dengan kebutuhan riil di desa.
"Seharusnya pemerintah pusat memberikan kelonggaran kepada aparat desa untuk bertindak kreatif sesuai kebutuhan di desanya, sesuai kearifan lokal setempat, jangan dipukul rata sama di seluruh Indonesia. (sam/rmol)
Redaktur & Reporter : Adil
- Mantan Kades di Simalungun Ini Sudah Ditangkap Polisi, Begini Kasusnya
- Mantan Kades di Situbondo Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa
- Bupati Tapanuli Berbagi Cerita tentang Membangun Negeri Lewat Pengembangan Desa Kuat
- Korupsi Dana Desa Sebesar Rp 592 Juta, Kades di Kuansing Ditangkap Polisi
- Ini Tampang Oknum Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Karawang
- Kades Mau Pakai Dana Desa demi Capres? Jago di Pilpres Keok, Akibatnya Masuk Penjara