Duh Jauh Banget...Ini Beda Standar Pilot di Indonesia dengan Luar Negeri

Duh Jauh Banget...Ini Beda Standar Pilot di Indonesia dengan Luar Negeri
Angkasa Training Center (ATC), tempat pelatihan simulator pilot milik Lion Group. FOTO Yessy Artada/JPNN.com

jpnn.com - CENGKARENG - Pemerintah masih memberikan standar persyaratan yang rendah untuk menjadi seorang pilot. Untuk menjadi pilot di Indonesia, seorang lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) sudah bisa mendaftar mengikuti pelatihan menjadi pilot.

Standar tersebut sangat jauh bila dibanding dengan di luar negeri. Mereka minimal harus mengantongi pendidikan sampai jenjang Sarjana (S1).

"Ini ditunjukan dengan dimilikinya Comercial Pilot License (CPL) bagi para calon pelamar. Beda dengan di luar negeri. Kalau di luar negeri itu pilot semua harus lulusan S1," ujar General Manager ‎Angkasa Training Center (ATC) Capten Dibyo Soesilo‎ di Cengkareng, Selasa (12/1).

Selain itu persyaratan untuk mendaftar menjadi pilot di luar negeri lebih kompleks lagi. Tidak hanya berbekal CPL, namun masih ada tiga persyaratan lagi yang harus dipenuhi. Salah satunya yakni Airline Pilot Transport Licence (APTL).

Dibyo menambahkan, persyaratan tersebut bukan ditetapkan oleh masing-masing sekolah pilot, namun sudah diatur dalam ketentuan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"Kalau di Indonesia APTL itu baru disyaratkan jika seorang pilot ingin jadi capten. Jadi perbedaan syaratnya masih tinggi, ini yang mengatur pemerintah," kata pria berkacamata ini. (chi/jpnn)


CENGKARENG - Pemerintah masih memberikan standar persyaratan yang rendah untuk menjadi seorang pilot. Untuk menjadi pilot di Indonesia, seorang lulusan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News