Duh, Tim PON Bridge Kepri Terancam Kehilangan Atlet

Duh, Tim PON Bridge Kepri Terancam Kehilangan Atlet
Tim Bridge Kepri. Foto: batampos/jpg

Hidayatullah juga mengalami dilema, karena di Batam tidak ada yang menjalankan usahanya selain dirinya. 

Rusliden yang juga merupakan Ketua Pengurus Provinsi Gabungan Olahraga Bridge Seluruh Indonesia (GABSI) Kepri mengatakan, kedua atlet tersebut merupakan andalan untuk meraih medali. "Kedua pasangan ini ditarget emas di nomor pasangan, sedangkan di nomor tim, kita menargetkan perak," tuturnya.

Kalau kita kehilangan kedua atlet ini, maka akan menimbulkan kegoyahan dalam tim. Memang mereka bisa menyelesaikan di nomor pasangan sampai selesai, tapi bridge adalah olahraga yang membutuhkan ketenangan pikiran, jadi harus benar-benar fokus dalam bertanding, masalah di luar bridge seperti ini bisa mengganggu konsentrasi mereka," jelas Rusliden.

Ketua Umum KONI Kepri, Johanes Kennedy yang datang berkunjung ke venue bridge di Hotel Horison juga kaget dengan kabar mengejutkan dan mendadak ini. "Kami akan berkoordinasi dengan perusahaan tempat Frangky bekerja dan juga dengan Hidayatullah agar jangan sampai meninggalkan tim di tengah jadwal pertandingan," ucap Johanes Kennedy.

Ia mengatakan akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengupayakan kedua atlet ini agar bisa terus bersama dan berjuang sampai akhir. "Ini untuk Kepri, jadi perusahaan tempat Frangky bekerja pasti akan mengerti, dan untuk Hidayatullah, kita akan bicarakan lebih lanjut, supaya target satu emas dan satu perak bisa didapat," pungkas Johanes Kennedy. (cr16/ray/jpnn)


BANDUNG - Tim cabang olah raga bridge Kepri terancam kehilangan dua atlet andalannya pada perhelatan PON XIX 2016 Jawa Barat. Pasalnya, kedua atlet


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News