Duh...Gara-gara Janji Jokowi, Pedagang Jadi Repot Ladeni Ibu-ibu

Duh...Gara-gara Janji Jokowi, Pedagang Jadi Repot Ladeni Ibu-ibu
Ilustrasi. Foto: dok jpnn

Sulahtri memang sangat ingin membeli daging, untuk menu berbuka puasa, sesuai yang diinginkan anggota keluarganya. Walaupun hanya sebulan sekali membeli daging, dampak naiknya harga daging sangat dirasakan. Pihaknya sudah tidak bisa berpindah ke pedagang daging lainnya, dengan harapan harga bisa lebih murah. Tapi karena hanya ada tiga pedagang daging, sementara kios lainnya terlihat masih menutup.

Akhirnya wanita paruh baya ini mau tidak mau membeli daging dengan harga Rp 130 ribu per kilogramnya. "Udah di tawar mati-matian tetap aja gak turun juga, nawar ke pedagang lain sama juga harganya. Cuma ada tiga pedangan yang jualan yang lainnya tutup. Harga daging saat ini hampir sama dengan harga daging sapi saat beberapa hari menuju lebaran di tahun kemarin," ujarnya.

Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Bekasi Aceng Salahuddin menjelaskan, harga daging saat ini masih di atas Rp 100 ribu dan sangat sulit bila harus di turunkan menjadi Rp 80 ribu. Terlebih mekanismenya diserahkan kepada pasar. 

Seharusnya, kata dia, pemerintah pusat mampu melakukan penekanan harga ke peternak sapi. Sehingga saat daging dilempar ke pasaran harganya bisa stabil bahkan turun. "Harus dari atas penekanan harga, baru bisa stabil. Kalau dilempar ke pasaran sementara di atasnya masih tidak stabil, pedagang di pasar yang teriak karena sepi pembeli dan sangat sulit mewujudkan harga daging mencapai Rp80 ribu," ujar Aceng.

Aceng menambahkan, sampai memasuki hari ketiga puasa, Disperindagkop Kota Bekasi belum mengambil langkah untuk menanggapi permintaan Jokowi. "Untuk sementara kami belum mengambil langkah atas permintaan Jokowi. Masih menunggu kebijakan yang akan diambil pemerintah pusat ke depannya seperti apa," pungkasnya. (dat/jun/dil/jpnn)


BEKASI TIMUR - Janji Presiden Joko Widodo mengendalikan harga daging sapi di level Rp 80 ribu per kilogram mengundang reaksi negatif baik dari konsumen


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News