Duka Bonek saat Persebaya Berbahagia

Duka Bonek saat Persebaya Berbahagia
DUKA: Spanduk duka cita dipasang di salah satu sudut kampung tempat tinggal Bryan Adam Firdausi di Desa Kedungrejo, Waru, Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (8/1). Foto Suryantoro/Radar Sidoarjo/JPNN.com

Seorang pria dengan mata lelah dan sayu menyambut uluran tangan warga dan kerabat yang datang silih berganti mengucapkan bela sungkawa. Pria itu adalah Nur Cholis, 42, ayah Bryan.

“Saya sempat melarangnya (ke Bandung), buat apa ke sana? Apalagi, sebelumnya ia juga sudah ke Jakarta. Tapi ia (Bryan) bersikeras dan berpamitan ke ibunya pada Kamis (5/1) malam setelah dijemput temannya,” ungkap Nur Cholis kepada Radar Sidoarjo (Jawa Pos Group).

Ia menuturkan tidak memiliki firasat apapun saat anaknya pergi. Namun setelah keberangkatannya itu, Nur Cholis memang tidak mengetahui kabar Bryan.

Hingga pada Sabtu (7/1) sore sekitar pukul 15.00, salah satu tetangganya yang datang ke rumah dan mengabarkan Bryan meninggal dunia di Puskesmas Pagaden, Subang. Ia diberitakan tewas dalam perjalanan hendak ke Bandung.

“Tetangga saya itu mendapat telepon dari anaknya yang juga ikut rombongan ke Bandung itu. Saat itu berturut-turut temannya menghubungi saya memberi kabar yang sama. Hingga akhirnya Forpimka Waru ke rumah saya sekitar pukul 18.00 menyampaikan kepastiannya,” terusnya.

Bryan merupakan korban pertama miras oplosan tersebut. Korban meninggal dunia saat perjalanan dari Kecamatan Pagaden, Subang menuju ke Bandung dengan mobil bak terbuka.

Dalam perjalanan tersebut Bryan tiba-tiba mengeluh pusing dan kemudian pingsan hingga dinyatakan meninggal dunia saat perjalanan menuju Puskesmas setempat.
“Kemudian berturu-tturut disusul temannya Rudi dan Hasrul (yang ikut meninggal),” katanya.

(gun/jee/jpnn)


Sebuah spanduk putih bertuliskan “Bonek Waru Berduka” terbentang di depan rumah yang berpagar hitam di Jalan Brigjend Katamso III, Desa


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News