Dukung Investor China Kembangkan Energi Hijau di RI, Bamsoet Ungkap Fakta Ini

Dukung Investor China Kembangkan Energi Hijau di RI, Bamsoet Ungkap Fakta Ini
Ketua MPR Bambang Soesatyo (empat dari kiri) saat menerima kunjungan jajaran China Energy Engineering Group Shanxi Electric Power Construction dan Huayou Cobalt di Jakarta, Kamis (21/3). Foto: Dokumentasi Humas MPR RI

Di kawasan ASEAN saja, Indonesia masih kalah dengan Vietnam yang telah memiliki PLTS dengan kapasitas mencapai 16.504 MW, ataupun Malaysia sebesar 1.493 MW.

Di Asia, India memiliki kapasitas PLTS mencapai 38.983 MW.

Bamsoet juga menyinggung target pemerintah Indonesia dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik PLN (RUPTL PLN) 2021-2030 yang menargetkan kapasitas PLTS di Indonesia sudah mencapai 4.680 MW.

"Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian, butuh dukungan dari swasta agar potensi alam yang luar biasa ini bisa dikembangkan untuk mendapatkan sebesarnya kemakmuran rakyat," ujar Bamsoet.

Dia mengatakan pengembangan EBT yang antara lain bersumber dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA), tenaga angin/bayu (PLTB), ataupun tenaga surya (PLTS) mutlak dilakukan, karena tidak bisa lagi selamanya bergantung kepada energi fosil yang semakin menipis.

Sebagai informasi, Kementerian ESDM menargetkan bauran energi dari fosil ke EBT bisa mencapai 23 persen di tahun 2025.

Sementara itu dalam RUPTL) Indonesia menargetkan di usia kemerdekaannya yang ke-100 di tahun 2045, bauran EBT sudah bisa mencapai 30 persen. (mrk/jpnn)

Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet ungkap fakta ini terkait dukungannya terhadap rencana investor China kembangkan energi hijau di Indonesia


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News